Langgam.id - Masjid Al Hijrah Padang Area Islamic Center di Simpang Haru, Kota Padang resmi digunakan. Peresmian penggunaannya dilakukan oleh Mantan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono bersama Wagub Sumbar Audy Joinaldy dan Kapolda Sumbar Irjen Suharyono.
Gatot Eddy yang sudah pensiun dari kepolisian mengapresiasi rekan sejawatnya yaitu ustadz Brigjen Pol Dr. Zulkifli AR yang menjadi inisiator pembangunan masjid itu.
"Ini dengan semangat the power of hijrah, pembangunan masjid ini bisa terwujud. Kami sangat kagum dengan sahabat kami UJ, ustadz jenderal," katanya dalam peresmian itu, Jumat (27/10/2023).
Ia berharap semangat hijrah menuju yang lebih baik itu bisa terus menular kepada banyak orang. Sehingga semakin banyak yang tergerak untuk berbuat kebaikan di jalan Allah.
"Kami ini pensiunan jenderal polisi. Tapi sahabat kami, ustad jenderal Zulkifli tetap berkarya, meski sudah pensiun. Ada tugas baru menanti Ustad UJ, yaitu berdakwah membina umat. Ini tugas yang sangat mulia," sebutnya.
Ia berharap, masjid ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh umat di Kota Padang khususnya, Sumatra Barat umumnya. Tidak hanya bermanfaat untuk sarana ibadah, tetapi juga untuk kegiatan keumatan lainnya.
"Dan juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar, baik secara ekonomi, tetapi juga keilmuan. Masjid tak hanya sebagai rumah ibadah, tetapi pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat keilmuan," ujarnya.
Wagub Sumbar Audy Joinaldy menyebutkan Ustadz Zulkifli adalah salah satu perantau Minang yang sukses dan kembali ke kampung untuk berkontribusi membangun kampung halaman.
"Kehadiran Masjid Al Hijrah ini menambah banyak rumah ibadah yang bagus-bagus dan ikonik di Sumbar. Ini semua berkat peran perantau kita. Semoga akan semakin banyak lahir buya zul lainnya yang ikut berkontribusi untuk pembangunan Sumbar," kata Audy.
Masjid Al Hijrah Padang Area Islamic Center tersebut berdiri di lahan seluas 600 m² yang dihibahkan Zulkifli AR untuk pembangunan rumah ibadah.
Pembangunan Masjid Al Hijrah Padang Area Islamic Centre itu menghabiskan anggaran sekitar Rp7 miliar yang berasal dari dana umat, sumbangan pribadi, donatur, dan rekan polisi dari seluruh Indonesia, serta mampu menampung 300 hingga 400 jemaah.
Dalam programnya, masjid tersebut akan menjadi pusat dakwah Islam, membangun sinergi dan kolaborasi, serta peningkatan sosial budaya dan ekonomi.
"Dalam visi misi kita, Dari Masjid Kita Bangkit. Di sini, bangkit, dalam arti, tidak hanya bangkit dalam sisi spiritual, juga dalam sisi sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan. Kehadiran kita tidak hanya sekedar hadir, berdiri, selesai. Tidak! Kita ingin memberdayakan masyarakat di lingkungan. Simpang Haru itu dulu daerah black street. Saya kecil besar di situ. Saya menghadirkan ini untuk mengubah peradaban umat,” ungkapnya.
Ditegaskan juga oleh Zulkifli, keberadaan masjid ini nantinya diharapkan benar-benar menjadi tempat yang nyaman dan bermanfaat bagi umat. Menurutnya, sebuah masjid sudah seharusnya buka 24 jam untuk umat.
Ustadz Zulkifli mengatakan pengelola masjid ini adalah mereka yang sudah hijrah. "Dulu mereka macam-macam, pegang botol minuman, sekarang sudah hijrah saya ajak jadi pengelola masjid ini," katanya. (*/Fs)