Langgam.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Payakumbuh mencatat daerah itu menghasilkan sampah mencapai 73-73 ton setiap harinya. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya curah hujan sejak beberapa bulan belakangan.
Kepala DLH Kota Payakumbuh, Dafrul Pasi menyebutkan, sampah Kota Payakumbuh dalam satu bulan mencapai 2.200 ton. “Dari data yang ada, memang ada kenaikan volume sampah. Biasanya, kalau kemarau sampah per bulan hanya 2.000 ton, atau sekira 66-68 ton per hari,” ujarnya melalui rilis yang diterima Langgam.id, Jumat (7/2/2020).
Peningkatan volume sampah saat penghujan merupakan hal yang bisa, karena pada musim penghujan, berat sampah-sampah yang berada di tempat pembuangan sampah bertambah, karena basah.
Selain itu, kata Dafrul, penyebab bertambahnya volume sampah karena hanyut dari daerah lain melalui sungai, sehingga ada timbunan sampah ketika air mulai menyusut.
"Memang timbunan sampah tidak seluruhnya dari daerah lain, tapi memang juga disebabkan karena perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan membuang langsung ke sungai," jelasnya.
Agar tidak terjadi banjir di musim penghujan, ia mengimbau agar masyarakat membuang sampah pada tempatnya.
"Jangan karena ingin menuntaskan sampah di rumah tangga sendiri, kita membuang sampah ke gorong-gorong. Karena bisa menjadi permasalahan kota," jelasnya.
Setelah itu, masyarakat diharapkan dapat membuat sumber resapan air di rumah masing-masing, seperti membuat biopori atau dengan tidak menutup seluruh permukaan lahan di sekitar rumah dengan semen.
"Terakhir masyarakat juga kami imbau agar menanam pohon di sekitar rumah, tidak hanya untuk menanggulangi banjir. Tapi juga bisa menambah ketersediaan udara bersih di Payakumbuh," katanya.
(*/ZE)