Dampak Kemarau, Perumda Air Minum Padang Matikan Air Bergilir

Beberapa bulan belakangan ini, curah hujan di Kota Padang rendah. Hal ini dikarenakan musim kemarau melanda Ibu Kota Sumbar

Ilustrasi Kran Air. (Foto: Heung Soon/pixabay.com)

Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Air di sejumlah wilayah di Kota Padang akan mati secara bergilir, terutama di daerah tinggi.

Langgam.id - Dampak kemarau panjang di Kota Padang, Perumda Air Minum Kota Padang mematikan distribusi air minum secara bergilir kepada rumah pelanggan di sejumlah wilayah di Kota Padang.

Kepala Bagian Humas Perumda Air Minum Kota Padang, Aide Zein mengatakan, berkurangnya debit air di hulu sungai terjadi karena efek kemarau panjang yang melanda Kota Padang dalam kurun waktu satu bulan belakangan.

Hampir semua sungai di Kota Padang dalam waktu sebulan belakangan kering, sehingga tidak bisa maksimal pengolahan. Jadi, pihaknya membagi-bagi air secara bergiliran. Ada daerah yang hanya hidup airnya malam saja, atau siang saja, atau ada yang hanya empat jam saja.

"Ini mengakibatkan terganggunya pengolahan air Perumda Air Minum Kota Padang, sehingga pada beberapa daerah atau lokasi air tidak dapat mengalir seperti biasa, bahkan harus mengalir secara bergiliran," ujar Aide kepada langgam.id, Senin (18/4/2022).

Wilayah yang terdampak, jara Aide, yaitu Kalumbuk, Buana Indah 3, Taruko, Permata Surga, Astek, Wisma Indah 6, Kordang, Jondul Rawang, Cengkeh, Pegambiran, Sutomo, Sisingamaraja, Kampung Batu, Muaro, dan Seberang Palinggam.

"Hanya sebagian kecil kena. Kebanyakan terkena daerah yang lokasinya lebih tinggi. Mohon maaf jika aliran air tidak dapat mengalir seperti biasa, mohon pengertian dan kerjasama semua agar dapat menghemat pemakaian air selama musim kemarau ini," ungkapnya.

Meski demikian, lanjut Aide, kemarin malam sudah mulai turun hujan lebat di Padang. Namun, belum bisa langsung normal seperti sebelumnya, karena air keruh akibat hujan.

Perumda Air Minum, sebut Aide, juga megestimasi dalam waktu dua hari kedepan air bisa normal kembali setelah melewati pengolahan. "Mudah-mudahan kedepan hujan tetap turun normal seperti kemaren, jangan lebat juga karena bisa banjir, alhamdulillah sudah hujan, dan dua hari kedepan insyaallah normal," katanya.

Baca juga: 70 Persen Sumber Air Minum Rumah Tangga di Indonesia Tercemar Limbah Tinja

Selain itu, pendistribusian air akan pihaknya juga membantu dengan mengirimkan bantuan air melalui Mobil tangki. Pengiriman air dengan Mobil Tangki juga membutuhkan waktu, sehingga tidak bisa secepat yang di inginkan, namun pihaknya akan melakukannya dengan semaksimal mungkin.

Dapatkan update berita Padang – berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Sumur Resapan Air: Solusi Efektif untuk Konservasi Air Tanah
Sumur Resapan Air: Solusi Efektif untuk Konservasi Air Tanah
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang mencatat, saat ini sudah ada 175 bank sampah di daerah tersebut. Keberadaan bank sampah ini
Padang Miliki 175 Bank Sampah, Terbanyak di Kecamatan Pauh
Simulator golf telah hadir di Padang. Simulator golf ini hadir bersamaan dengan dibukanya Par Tee Kafe di Jalan Wahidin, dekat kantor PLN.
Ada Simulator Golf di Padang, Buka Mulai 1 Juni
Bertemu Direktur HK, Andre Rosiade: Tol Padang-Sicincin Masih Terganjal Pembebasan Lahan
Bertemu Direktur HK, Andre Rosiade: Tol Padang-Sicincin Masih Terganjal Pembebasan Lahan
Sekda Kota Padang, Andree Algamar. [Foto: Dok. Pemko Padang]
Andre Algamar Dilantik Jadi Pj Wali Kota Padang Besok
Dampak Banjir Bandang, Air Bersih dari Perumdam Tirta Serambi Padang Panjang Terganggu
Dampak Banjir Bandang, Air Bersih dari Perumdam Tirta Serambi Padang Panjang Terganggu