Dampak Kebijakan Efisiensi, UNAND Tegas Tidak Naikkan UKT

Rektor Universitas Andalas (UNAND) Efa Yonnedi memastikan bahwa tidak ada kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada tahun ajaran baru

Rektor Universitas Andalas (UNAND) Efa Yonnedi. [foto: IG UNAND]

Langgam.id – Universitas Andalas (UNAND) memastikan tidak akan menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2025-2026 meski kampus tersebut ikut terdampak kebijakan efisiensi anggaran pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rektor UNAND Efa Yonnedi menyebutkan pihaknya masih menunggu finalisasi APBN yang nantinya akan dikucurkan ke perguruan tinggi, setelah pemangkasan anggaran melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025. Namun, meski terdampak efisiensi, ia memastikan pihaknya tidak akan menaikkan UKT.

“Insya Allah, tidak ada kenaikan UKT di UNAND,” kata Efa, usai prosesi pengukuhan guru besar di Convention Hall, Kampus Limau Manis, Selasa (18/2/2025).

Ia mengakui kebijakan efisiensi anggaran tersebut ikut memangkas bantuan pendanaan pendidikan tinggi bagi Universitas Andalas sebesar Rp25 miliar atau setara 25 persen dari total anggaran yang diterima kampus PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum) dari pemerintah.

Akibat pemotongan tersebut, imbuhnya, manajemen kampus harus melakukan penyesuaian dengan mengambil kebijakan efisiensi di antaranya dengan mengurangi rapat-rapat yang selama ini diadakan di hotel, mengurangi perjalanan dinas, penghematan penggunaan listrik, hingga kebutuhan yang tidak terlalu mendesak lainnya.

Meski demikian, Efa menegaskan pemangkasan anggaran sebesar Rp25 miliar tersebut sama sekali tidak akan berdampak kepada kualitas atau layanan proses belajar mengajar.

Makanya, ia meminta mahasiswa untuk tidak terlalu khawatir karena akan tetap mendapatkan layanan pendidikan yang sama dengan sebelum adanya efisiensi.

“Saya pastikan pemangkasan anggaran ini tidak berdampak kepada proses belajar mengajar di UNAND,” ujar Mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu.

Selain itu, untuk riset dan penelitian, ia mendorong dosen dan guru besar memaksimalkan jaringan untuk mendapatkan pendanaan dari luar. Meski, kampus tetap mengalokasikan anggaran penelitian, ia mengingatkan perlunya mengoptimalkan potensi pendanaan riset dari luar.

“Universitas Harvard misalnya, lebih dari 10 persen bahkan mencapai 17 persen pendapatan kampus berasal dari pendanaan riset dan penelitian yang disponsori dari luar. Kita sudah seharusnya mencontoh itu juga,” katanya. (*/Fs)

Tag:

Baca Juga

Pelatihan komunikasi efektif kader eliminasi Tuberkulosis Padang Pariaman di Nagari Guguak
Eliminasi Tuberkulosis Diperkuat, Kader TB di Nagari Guguak Dilatih Komunikasi Efektif Dampingi Pasien
UNAND melepas sebanyak 3.363 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode I Tahun 2026 di Auditorium
3.363 Mahasiswa UNAND Ikuti KKN Reguler di 13 Kabupaten/Kota di Sumbar
IKA Faperta UNAND Salurkan Bantuan untuk 130 Mahasiswa Terdampak Bencana
IKA Faperta UNAND Salurkan Bantuan untuk 130 Mahasiswa Terdampak Bencana
Kemendiktisaintek Salurkan Bantuan untuk Mahasiswa UNAND Terdampak Bencana
Kemendiktisaintek Salurkan Bantuan untuk Mahasiswa UNAND Terdampak Bencana
Dies Natalis ke 71, Faperta UNAND Didorong Ambil Peran Pulihkan Sektor Pertanian Sumbar Pascabencana
Dies Natalis ke 71, Faperta UNAND Didorong Ambil Peran Pulihkan Sektor Pertanian Sumbar Pascabencana
BTN Salurkan Rp500 Juta untuk Korban Bencana Sumbar Lewat UNAND
BTN Salurkan Rp500 Juta untuk Korban Bencana Sumbar Lewat UNAND