Langgam.id - Wabah covid-19 melumpuhkan nyaris semua aktivitas masyarakat. Bahkan, akibat pembatasan kegiatan selama virus corona, Kota Bukittingi menderita kerugian kehilangan pendapatan hingga Rp98 miliar.
Wali Kota Bukittingi Ramlan Nurmatias memperkirakan angka tersebut akan terus naik jika kondisi saat ini terus berlanjut hingga Desember 2020. Namun, dia tetap memastikan anggaran Pemko Bukittinggi masih siap hingga Desember nanti.
"Kita bukan soal ekonomi saja dimunculkan, tetapi ada persoalan yang harus kita pikirkan, seperti pendapatan masyarakat," katanya saat video conference dengan IJTI Sumbar dan awak media, Rabu (27/5/2020).
Menurut Ramlan, 80 persen pendapatan masyarakat Kota Bukittinggi anjlok akibat pembatasan masa covid-19. Sementara sebagian besar warga Bukittinggi adalah pedagang dan pasar paling banyak juga terdapat di Bukittinggi.
Meski menderita kerugian, pihaknya tetap berkomitmen untuk memutuskan penyebaran covid-19.
"Kita malah ingin memperketat, kita tetap menerapkan protokol kesehatan, jadi kita angsur-angsur dulu. Kalau berisiko nanti kita perketat lagi, yang jelas kita punya perencanaan," katanya.
Pihaknya berusaha mempertahankan orang-orang untuk tetap sehat. Bagi yang diduga terpapar terus dilakukan tracing dan nantinya diisolasi agar tidak menular.
Sejak April, kata Ramlan, Pemko mengambil kebijakan menggratiskan retribusi, parkir, pajak hotel ditiadakan, pariwisata ditutup, sehingga semua nol rupiah. Pemko juga menyiapkan biaya yang dibutuhkan untuk menghadapi itu.
"Kita mengatur sendiri di daerah dengan betul-betul memperketat gerakan masyarakat," katanya.
Ia juga mengapresiasi Kota Padang yang menutup orang agar tidak masuk ke daerahnya. Namun diharapkan Pemko Padang juga menutup agar tidak ada yang kelua dari daerahnya. sehingga tidak bergerak ke daerah lain yang berisiko menyebarkan covid-19.
"Padang sekarang pandemi. Padang menutup ke dalam, seharusnya warga Kota Padang juga tidak ada yang keluar," katanya. (Rahmadi/ICA)