Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BMKG memberi peringatan dini soal cuaca panas yang melanda sejumlah daerah di Sumbar dan berpotensi memicu kebakaran lahan.
Langgam.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini soal cuaca panas yang melanda sebagian besar wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dalam tiga hari ke depan, bisa berpotensi memicu kebakaran lahan.
Menurut prediksi BMKG, dalam tiga hari ke depan, sebagian besar kabupaten/kota di Sumatra Barat berpotensi terjadi kebakaran hutan.
Berdasarkan analisa parameter cuaca BMKG, pada 24 Maret, wilayah dengan kawasan hutan mudah terbakar tersebar di Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat dan Agam.
Kemudian potensi rawan kebakaran hutan juga diprediksi terjadi di Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Sijunjung, Limapuluh Kota, Dharmasraya, Solok dan Solok Selatan.
Kondisi serupa, menurut BMKG, tetap akan berlangsung di sejumlah wilayah itu dalam tiga hari ke depan hingga Sabtu (26/3/2022) mendatang.
Beriringan dengan itu, BMKG juga memprediksi bahwa potensi hujan di sebagian wilayah Sumbar dalam tiga hari ke depan juga rendah.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha mengatakan, potensi rawan kebakaran hutan di sejumlah wilayah tersebut terjadi di lapisan atas permukaan tanah.
Yudha menejelaskan, kondisi cuaca di wilayah Sumbar hingga tiga hari ke depan didominasi cerah hingga cerah berawan.
"Kondisi tersebut terjadi dari pagi hingga siang hari," katanya kepada langgam.id melalui sambungan telepon, Kamis (24/3/2022).
Menurut Yudha, potensi rawan kebakaran lahan itu terjadi lantaran rendahnya kelembapan udara. Hal itu turut mempermudah terjadinya kebakaran lahan di lapisan atas dan tengah.
"Berdasarkan pemantauan, cukup tinggi kemudahan terbakarnya," kata dia.
Kata Yudha, faktor lain yang mendorong potensi rawan terbakarnya lahan juga disebabkan rendahnya kandungan air di dalam tanah.
Kendati demikian, Yudha mengatakan bahwa berdasarkan pantauan BMKG, Sumbar akan melewati masa puncak musim hujan di awal tahun 2022. Kondisi itu diprediksi terjadi pada Maret-April 2022.
Baca juga: BMKG Deteksi 6 Titik Api di 3 Kabupaten di Sumbar
"Namun sebaran hujannya cenderung tidak merata dan sering diselingi cuaca cerah dan berawan," kata Yudha.
—