LANGGAM.ID– Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD mencatat sebaran bencana akibat cuaca ekstrem sejak 22 hingga 24 November 2025 menunjukkan semakin meluas di berbagai wilayah.
Laporan BPBD Sumbar per 25 November 2025 mencatat banjir, tanah longsor, dan angin kencang terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota, dengan total kerugian sementara mencapai Rp 4,91 miliar.
Juru Bicara BPBD Sumbar Ilham Wahab menyebutkan, Kabupaten Padang Pariaman menjadi salah satu wilayah yang paling luas terdampaknya, mencakup 17 kecamatan dan 42 nagari, dengan 3.076 KK atau 9.228 jiwa terimbas banjir dan longsor.
“Ribuan rumah terendam, dua rumah rusak, fasilitas pendidikan terdampak, serta lebih dari 138 hektare sawah dan kebun ikut terendam,” ujarnya Rabu (26/11/2025).
BPBD juga melaporkan kejadian bencana di Kabupaten Agam di 8 kecamatan dan 13 nagari. Dampaknya mencakup 40 KK / 80 jiwa, 33 rumah terendam, akses air bersih terputus, serta kerusakan jalan sepanjang 171 meter dan kerusakan lahan pertanian.
Kondisi serupa terjadi di Kota Padang, tempat tujuh kecamatan dilaporkan terdampak banjir, pohon tumbang, hingga tanah longsor. Terdapat 11 titik banjir, 14 titik pohon tumbang, serta dua titik longsor yang menutup akses jalan warga. Sementara di Pasaman Barat, banjir merendam 227 unit rumah, diikuti kerusakan lahan perkebunan.
Sebaran bencana juga menjangkau daerah-daerah lain, seperti di Bukittinggi mengalami longsor di dua kecamatan yang mengancam 11 KK / 68 jiwa. Di Pesisir Selatan banjir merendam 418 unit rumah di Kecamatan Koto IX Tarusan. Kemudian di Pasaman Barat ratusan rumah serta lahan pertanian terdampak akibat banjir
BPBD Sumbar, sambung Ilham mengingatkan bahwa peringatan dini cuaca ekstrem masih berlaku, dan masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan mengingat potensi bencana susulan dapat terjadi.(fx)






