Cerita Wakapolri Komjen Gatot Eddy Lahir dan Tinggal di Kaki Gunung Talang Solok

Komjen Gatot Eddy Pramono di Solok

Komjen Gatot Eddy Pramono saat meresmikan Hj Alisma Alius di Kabupaten Solok, Selasa (10/5/2022). (Foto Humas Polda)

Langgam.id- Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono lahir di Kabupaten Solok, Sumatra Barat pada 1965. Jenderal bintang tiga ini sempat 7 tahun tinggal di kaki Gunung Talang Solok.

Hal ini disampaikan Komjen Gatot saat peresmian Masjid Hj Alisma Alius di Kabupaten Solok, Selasa (10/5/2022). Masjid megah itu didirikan Mantan Kepala mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Pol (Purn) Suhardi Alius.

Baca Juga: Wakapolri Resmikan Masjid Hj Alisma Alius di Solok

"Pak waka bisa Bahasa Minang?. Kenapa gak bisa bahasa Minang. Saya itu lahir di bawah kaki Gunung Talang, Sukarami 57 tahun yang lalu," ujar Gatot saat sambutan peresmian Masjid Hj Alisma Alius.

Gatot mengatakan, ayahnya seorang Brimob. Dia dan keluarganya tinggal di Sukarami, Solok. Baca Juga: Irjen Gatot Eddy, Putra Kelahiran Solok Ini Diangkat Jadi Wakapolri

Namun, saat ini, kata dia, tempat tinggalnya itu sudah tidak ada lagi. Terakhir saat dia ke sana, tempat tinggalnya itu sudah menjadi tempat pembenihan bibit.

"Saya 7 tahun di sana. Lalu pindah ke Pekanbaru. Hingga saat ini di Pekanbaru. Orang tua saya di makamkan di sana," ujarnya.

Gatot mengatakan, pembangunan masjid yang diinisiasi Suardi Alius ini merupakan suatu berkah dan rahmat. Suardi Alius dinilai sangat peduli dengan kampung halamannya Kabupaten Solok.

"Ini juga bentuk wujud bakti beliau kepada orang tuanya," ujarnya.

Masjid yang mengambil nama ibu kandung Suardi Alius ini, mulai dibangun pada 6 November 2021. Masjid ini terletak di jalan lintas Padang-Solok, sehingga bisa dimanfaatkan para musafir untuk beribadah dan beristirahat.

Peresmian Masjid Hj Alisma Alius ini dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun Suardi Alius, 10 Mei 2022. Hari itu, mantan Kabareskrim Polri tepat beusia 60 tahun.

"Alhamdulillah masjid ini selesai dibangun dalam waktu 5 bulan. Semoga masjid ini bisa dimanfaatkan siapa saja untuk beribadah," ujar Suardi.

Baca Juga

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) berhasil terperangkap dalam kandang jebak yang dipasang oleh Tim BKSDA Sumbar d
Sempat Buat Warga Khawatir, Akhirnya Harimau Sumatra Masuk Perangkap di Solok
Jumlah korban longsor tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, bertambah.Berdasarkan data dari Basarnas Padang
Update Longsor Tambang Emas Ilegal Solok: Total 25 Orang, Meninggal 12
BPBD Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), meralat jumlah korban tertimbun longsoran di lokasi tambang emas ilegal adalah 22 orang
BPBD Solok Ralat Data Korban Longsor Tambang Emas Ilegal: Total 22 Orang, Meninggal 11
Longsor terjadi di tambang emas ilegal di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar). Sebanyak 22 korban
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Bencana tanah longsor melanda bekas galian tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok,
Kronologi Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok
Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dan 25 orang lainnya masih tertimbun di lokasi tambang emas di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti,
Tambang Emas Ilegal di Solok Ternyata Sudah Beberapa Kali Dirazia Polisi