Langgam.id – Hujan yang masih belum reda hingga Kamis sore (27/11/2025) menunda niat Kapolsek Palembayan, AKP Alwiz S pulang dari Jorong Subarang Laweh, Nagari Salareh Aia Timur. Hari itu ia meninjau pembukaan jalan yang terputus akibat timbunan longsor.
Sejumlah titik longsor mengakibatkan jalan dari alternatif menuju Lubuk Basung terputus. “Sore itu pekerjaan sedikit lagi hampir selesai, jadi kita kerjakan sampai siap baru balik kanan. Ditambah saat itu masih hujan,” ujar AKP Alwis bercerita kepada langgam.id.
Tidak lama berselang, sekitar pukul 17.15 WIB, Alwis bersama rombongan dikejutkan oleh suara gemuruh yang semakin kencang. Seketika ia mendengar teriakan warga galodo-galodo. Posisi Alwis saat itu tidak jauh dari Sungai Nanggang yang memisahkan Jorong Subarang Aia dan Koto Alam.
“Kami langsung menghampiri lokasi dan di Sungai Nanggang sudah mengalir banjir bandang membawa bebatuan. Di arus itu muncul uap seperti kabut mungkin dari gesekan batu batu yang dibawa banjir,” kata Alwis, Jumat (6/12/2025).
Tidak lama berselang hari bertambah gelap, Alwis memerintahkan polisi Polsek Palembayan yang ikut bersamanya melakukan evakuasi kepada korban saat itu. Sebab, puluhan rumah di dekat sungai Nanggang lenyap disapu galodo.
Kata Alwis, evakuasi pertama diprioritaskan kepada warga yang masih selamat. Malam itu ada empat orang luka-luka cukup parah yang dibawa dari lokasi banjir. Selain itu juga ada dua korban dalam kondisi meninggal dunia.
“Total ada enam korban yang bisa kami bantu pada malam setelah kejadian. Empat selamat dengan kondisi luka parah, lalu dua orang meninggal dunia,” ujar Alwis.
Selain anggota Polsek Palembayan, evakuasi darurat itu juga dibantu oleh warga Subarang Aia. Malam itu para korban dikumpulkan di musala terdekat.
Alwis menyebutkan ada kepanikan di tengah masyarakat malam itu. Selain akses yang terputus karena jembatan di bawa arus galodo, arus listrik juga padam. Sehingga keadaan desa gelap total. Kemudian jaringan komunikasi juga terputus.
Keesokan harinya, Alwis bersama tiga polisi yang terjebak di Subarang Aia menyusuri hulu sungai untuk mencari akses yang bisa ditempuh mencapai daerah seberang. Sementara itu beberapa polisi tetap bertahan di Subarang Aia untuk membantu warga.
“Sekitar 3 kilometer kami berjalan ke arah hulu di mana arus sungai bekas banjir sudah surut dan bisa dilewati. Akhirnya kami bisa menyeberang melewati sungai berlumpur dan keluar di Gumarang,” katanya.
Ia kemudian bergegas ke kantor Polsek Palembayan untuk memberikan laporan serta mengerahkan bantuan personel ke daerah terdampak banjir.
“Saya sempat hilang kontak dengan daerah luar hari itu,” kata Alwis.
Wali Jorong Subarang Aia, Irlan menyebutkan proses evakuasi pada Kamis malam itu dikomandoi oleh kepolisian dari Polsek Palembayan, sehingga lebih teroganisir.
“Kami warga diarahkan untuk mengutamakan korban yang masih bisa diselamatkan, agar jumlah meninggal tidak terus bertambah,” ujarnya. (fx/y)






