Langgam.id - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno hadir sebagai pembicara di Universitas Andalas (Unand) Padang pada Kamis (12/9/2019) pagi. Sandiaga memberikan materi dalam kuliah umum yang bertemakan 'Wirausaha Pertanian dalam Revolusi 4.0' di hadapan ribuan mahasiswa.
Sandiaga mengakui, tema yang diangkat Unand dalam kuliah umum kali ini sangat kekinian. Hal ini menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk mengejar ketertinggalan pekerjaan rumah yang dimiliki bangsa Indonesia.
"Masa depan anak muda, karir dan terutama lapangan pekerjaan. Ini yang akan menjadi fokus utama bagi kita ke depan. Anak-anak muda sangat menangkapi terhadap masa depan tentang hal lapangan pekerjaan," ujar mantan calon wakil presiden tersebut.
Sandiaga tidak menampik bahwa untuk lapangan pekerjaan saat ini sangat sulit di Indonesia. Namun ia yakin apabila dapat mengubah maindset dalam menciptakan lapangan pekerjaan, generasi muda akan menjadi entrepreneur yang sukses.
"Saya lihat anak muda yang hadir di sini calon-calon pengusaha di bidang entrepreneur yang sukses," katanya.
Meski berbicara serius di hadapan mahasiswa, Sandiaga sempat mendinginkan suasana dengan bercerita tentang kegagalanya dalam dunia perpolitikan. Seperti, ketika dirinya mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
Dengan nyeleneh, pasangan Prabowo Subianto ini ketika pilpres itu mengaku usai nyapres sekarang dirinya menjadi pengangguran. "Dan saya sebetulnya juga butuh pekerjaan, karena kamarin setelah nyapres saya nganggur sekarang," canda Sandiaga yang disambut gelak tawa mahasiswa.
Meski gagal menjadi orang nomor dua di Indonesia, Sandiaga sangat mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumbar. Sebab, Sumbar menjadi penyumbang suara terbesar kepada dirinya dan Probowo Subianto ketika pilpres.
"Terima kasih untuk masyarakat Sumbar yang telah banyak memilih kami. Kalau seluruh Indonesia seperti Sumbar, mungkin ceritanya lain lagi," kata Sandiaga sembari tertawa.
Sandiaga mengaku tak ingin berlarut dalam kegagalanya di dunia perpolitikan. Baginya, yang sudah berlalu biarlah berlalu. Maka dari itu, ia berpesan kepada mahasiswa untuk tidak bersikap juniper (julit, nyinyir, baperan).
"Tahu engga artinya juniper? Saya kasih tahu ya, 'ju' itu kalau anak-anak muda ingin suskses tidak boleh julit. Kita harus menatap mata ke depan dengan hal positif. Kalau 'ni' itu artinya kita tidak boleh nyinyir. Nah kalau 'per' ini kita tidak boleh baperan," jelasnya.
Maka itu, Sandiaga selalu berpesan bagi para politisi yang gagal dalam dunia perpolitikan jangan sampai baperan atas kegagalan. Karena menurutnya, dalam kompetisi di dunia politik kalah menang hal biasa. Baginya, telah ikut dalam kompetisi sudah memberikan semangat baru untuk Indonesia.
"Perubahan untuk Indonesia tidak hanya bisa dilakukan bagi orang-orang terpilih saja. Tapi bisa dilakukan oleh orang yang tidak terpilih dengan terus berkarya di luar pemerintahan. Kita terus berkontribusi untuk bangsa," pungkasnya. (Irwanda/HM)