Cara Petani Tanah Datar Manfaatkan Tingginya Permintaan Jahe Saat Pendemi

Cara Petani Tanah Datar Manfaatkan Tingginya Permintaan Jahe Saat Pendemi

Ilustrasi - Lahan. (Gambar: Annalise Batista/pixabay.com)

Langgam.id – Kelompok Tani (Keltan) Milenial Anak Nagari Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) mengembangkan potensi sektor pertanian komoditi jahe di lahan seluas 0.5 hektar. Petani sadar bahwa permintaan jahae meningkat di masa pandemi covid-19.

Kepala Dinas Pertanian Yulfiardi mengungkapkan ada banyak potensi sektor pertanian yang bisa dikembangkan selama pandemi untuk mempertahankan perekonomian masyarakat, salah satunya pengembangan budidaya komoditi jahe.

“Jahe merupakan komoditi pertanian yang banyak dicari dan dimanfaatkan sebagai salah satu bahan rempah untuk meningkatkan imun tubuh, sehingga hasil pertanian ini akan mudah dipasarkan, apalagi di masa pandemi covid-19 ini. Tanaman yang dibutuhkan masyarakat ini bisa dipanen sekitar 7 bulan dan untuk pembibitan butuh 10 bulan,” ujar Yulfiardi pada acara penanaman perdana jahe di Keltan Milenial Anak Nagari Pagaruyung.

Dalam pengembangan dan pelaksanaan budidaya ini, para pelaku pertanian hendaknya memanfaatkan kemajuan teknologi dan menerapkankannya agar pekerjaan lebih mudah dan hasil semakin meningkat.

“Atas nama pemerintah daerah kami menyampaikan apresiasi terhadap antusias Keltan Milenial Anak Nagari ini dalam mengembangkan jahe ini yang baru memanfaatkan lahan seluas 0.5 hektar, semoga nantinya bisa meningkatkan perekonomian para anggota kedepannya,” katanya.

Sementara itu Kabid Holtikultura Sri Mullyani juga menyampaikan, Tanah datar merupakan salah satu sentra kawasan pengembangan holtikultura terutama sayuran termasuk jahe.

“Saat ini luas lahan pengembangan jahe di Tanah Datar baru ada 23 hektar, namun melihat potensi tingginya permintaan dan harga relatif stabil, komoditi ini layak dikembangkan,” ucap Sri Mulyani.

Sebagai upaya nyata mendukung usaha ini dan turut membantu peningkatan perekonomian masyarakat terutama anggota kelompok tani. Maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar melalui Dinas Pertanian juga akan membantu Keltan yang dinilai memiliki potensi dan kemauan untuk berusaha.

“Untuk Keltan Milenial Anak Nagari Pagaruyung ini kita membantu 500 kg benih jahe gajah, 8 ball mulsa dan 2.500 kompos untuk 0.5 hektar lahan, semoga ke depan budidaya jahe ini berhasil dan Dinas Pertanian melalui Petugas Penyuluh Lapangan siap membantu kalau ada kendala kedepannya,” sebut Sri.

Di lain sisi, Pembina Keltan Nurhamdi Zahri berharap kedepannya pemkab terus menyalurkan bantuan lainnya kepada Keltan di Pagaruyung, karena Pagaruyung tidak hanya memiliki potensi wisata namun juga memiliki potensi pertanian yang layak diperhatikan.

“Alat teknologi untuk membantu para petani mengolah pertanian sangat kami butuhkan, saat ini kita baru mengandalkan cangkul, namun kedepan tentunya kita berharap menggarap tanah dengan mesin,” ucap Nurhamdi. (Amalia/ABW)

You May Also Like

Presiden Prabowo Lantik Putra Asal Tanah Datar Dony Oskaria Jadi Kepala BP BUMN
Presiden Prabowo Lantik Putra Asal Tanah Datar Dony Oskaria Jadi Kepala BP BUMN
Kritik Program Pertanian Mahyeldi-Vasko, BEM Unand: Nilai A-, A untuk Gaya Minus untuk Kinerja
Kritik Program Pertanian Mahyeldi-Vasko, BEM Unand: Nilai A-, A untuk Gaya Minus untuk Kinerja
Fadly Amran Resmi Jadi Ketua Umum IKTD Sumbar, Janji Bangun Rumah Singgah Perantau Tanah Datar di Padang
Fadly Amran Resmi Jadi Ketua Umum IKTD Sumbar, Janji Bangun Rumah Singgah Perantau Tanah Datar di Padang
Profil Dony Oskaria, Putra asal Tanjung Alam Tanah Datar yang Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
Profil Dony Oskaria, Putra asal Tanjung Alam Tanah Datar yang Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
Hanyut Akibat Banjir Bandang 2023, Jembatan Koto Sipopak Tanah Datar Diresmikan Sestama BNPB
Hanyut Akibat Banjir Bandang 2023, Jembatan Koto Sipopak Tanah Datar Diresmikan Sestama BNPB
Pemkab Tanah Datar menerima bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) senilai Rp17 miliar untuk kegiatan Optimasi Lahan Non Rawa (sawah).
Tanah Datar Dapat Kucuran Dana Rp17 Miliar untuk Optimasi Lahan Sawah