Langgam.id - Kepolisian Resor (Polres) Mentawai terus menekan dan mengantisipasi kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak di wilayah hukumnya.
Institusi kepolisian yang dipimpin AKBP Dodi Prawira Negara itu pun memerintahkan jajarannya untuk selalu mengawasi potensi kejahatan seksual yang belakangan marak terjadi.
Bahkan, Dodi Prawira juga memerintahkan kepada para polwan yang ditunjuk sebagai srikandi dan Bhabinkamtibmas untuk memberikan sosialisasi kepada perempuan dan anak yang berada di pelosok Kepulauan Mentawai. Mereka juga diminta memberikan pemahaman ilmu agama.
"Pentingnya diri dibekali ilmu agama dan pengetahuan tentang itu. Sebab dari perbuatan itu akan jelas berdampak buruk terhadap para korbannya," kata Kapolres yang didampingi Kabagren AKP Syafrizen Datuak Rang Batuah, Minggu (2/8/2020).
Dia menyebutkan, dibutuhkan peranan semua elemen masyarakat dan orang tua menindaklanjuti dalam pengawasan terhadap anak.
"Menjaga si buah hati, baik mengenai pergaluan, pendidikan agama yang paling utama dan kemajuan iptek yang kebablasan. Seperti terlalu bebas mempergunakan handphone," katanya.
Upaya pencegahan dan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak ini juga mendukung realisasi Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) sebagai lembaga yang berdiri sendiri.
Gagasan ini diharapkan akan terus menekan angka kekerasan seksual terhadap wanita dan anak di wilayah Hukum Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Dodi Prawira tidak akan memberi ampun kepada pelaku dalam menjalani proses hukum. (Irwanda/ICA)