Bupati Pasbar Serahkan Bantuan 22 Unit Rumah Korban Gempa Kategori Rusak Sedang

Bupati Pasbar Serahkan Bantuan 22 Unit Rumah Korban Gempa Kategori Rusak Sedang

Penyerahan bantuan gempa di Pasaman Barat. (Foto: Dok. Humas)

Langgam.id - Bupati Pasaman Barat Hamsuardi menyerahkan bantuan untuk 22 unit rumah bagi korban gempa dengan kategori rusak sedang di Nagari Talu dan Nagari Sinuruik.

Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh bupati Hamsuardi didampingi oleh Kepala Dinas Perkimtan, Pimpinan Cabang Bank Nagari Simpang Empat, Plt. Kasatpol PP Pasbar, Wali Nagari Talu, dan stakeholder terkait lainnya, di Kantor Wali Nagari Talu, Kecamatan Talamau. Bantuan berupa dana penggantian, masing-masing senilai Rp20.000.000, diterima secara simbolis oleh Gusrianto dan Nurwilis.

Bupati Hamsuardi menjelaskan bahwa bantuan yang diserahkan pada hari itu adalah untuk rumah dengan kategori rusak sedang. Dari total 87 unit rumah rusak sedang di Nagari Talu dan Sinuruik, sebanyak 22 unit telah menerima bantuan pada hari itu.

Sisanya, sebanyak 65 unit, akan dibangun melalui sistem swakelola. Ia meminta masyarakat yang belum menerima bantuan agar bersabar dan tidak menyebarkan hoaks serta menimbulkan kegaduhan.

“Aturannya, setelah rumah yang rusak berat selesai, baru boleh dikerjakan yang rusak sedang. Kemudian dilanjutkan dengan rumah rusak ringan. Kami sudah memohon kepada pemerintah, dan alhamdulillah, diberi keringanan," katanya, dikutip Jumat (23/8/2024).

Ia meminta maaf atas keterlambatan ini, yang tentu tidak disengaja. Hal ini terjadi karena adanya permasalahan seperti perceraian, suami dan istri yang masing-masing sudah pindah namun masih menggunakan administrasi Kartu Keluarga (KK) yang belum diperbarui, dan sebagainya.

Ia juga mengungkapkan bahwa melalui jorong dan wali nagari, jika ada rumah yang belum didaftarkan, bisa diusulkan kembali, namun usulan tersebut akan diajukan setelah proses bantuan untuk rumah dengan kategori rusak berat, sedang, maupun ringan selesai diberikan.

Sementara itu, Wali Nagari Talu, Mahyu Danil, mengungkapkan bahwa baik Pemerintah Daerah maupun pihak terkait telah berusaha untuk merealisasikan penyaluran bantuan untuk rumah rusak sedang secepatnya. Namun, proses penyaluran bantuan tersebut tidaklah mudah dan harus melalui prosedur yang panjang.

“Sebagian dari kita merasakan penyerahan bantuan ini melalui penantian panjang dan prosesnya sangat rumit. Hal ini harus dimaklumi bersama, karena keterlambatan ini bukan atas kehendak kita. Pemerintah Daerah melalui bupati telah berjuang agar bantuan ini dapat direalisasikan dengan baik. Atas nama masyarakat Talu, kami mengucapkan ribuan terima kasih atas perhatian Pemda,” ungkapnya.

Gusrianto, atas nama penerima bantuan, juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada Pemda, khususnya kepada Bupati Hamsuardi beserta jajaran. Ia menambahkan bahwa bersimpang siurnya informasi yang beredar telah menyebabkan banyak masyarakat yang bertentangan dan menuai kontra. Namun, mereka merespons dengan baik karena Pemda tentu butuh waktu untuk merealisasikan bantuan bencana.

“Kerisauan masyarakat kini terjawab. Informasi yang simpang siur dijawab Pemda dengan merealisasikan bantuan. Musibah bukanlah kehendak kita, namun semua atas kuasa Allah SWT. Mudah-mudahan Pasbar dilindungi dari bencana dan mara bahaya,” ucap Gusrianto. (*/Fs)

Baca Juga

7.764 Pekerja Pekebun Sawit di Pasbar Terima Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
7.764 Pekerja Pekebun Sawit di Pasbar Terima Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Polres Pasaman Barat Tangkap Tiga Pelaku Judi Online
Polres Pasaman Barat Tangkap Tiga Pelaku Judi Online
Puluhan petani dari Nagari Kapa, Kabupaten Pasaman Barat, menggelar aksi damai di depan Mapolda Sumatra Barat pada Rabu (23/10/2024).
Puluhan Petani Gelar Aksi Damai, Desak Polisi Ditarik dari Lahan di Nagari Kapa
MUI Pasbar Tegaskan Penyebaran Paham Agama oleh WNA Menyimpang dari Ajaran Islam
MUI Pasbar Tegaskan Penyebaran Paham Agama oleh WNA Menyimpang dari Ajaran Islam
Konflik Lahan Kapa dan PT PHP I di Pasaman Barat, GTRA Sebut HGU Aktif hingga 2034
Konflik Lahan Kapa dan PT PHP I di Pasaman Barat, GTRA Sebut HGU Aktif hingga 2034
Tujuh WNA ditangkap di Pasaman Barat setelah diduga terlibat dalam penyebaran ajaran sesat. Penangkapan ini bermula dari sebuah video viral
Tujuh WNA Ditangkap di Pasaman Barat, Diduga Sebarkan Ajaran Sesat