Bupati Dharmasraya Buka Ekspedisi Sungai Batanghari

bupati-dharmasraya-buka-ekspedisi-sungai-batanghari

Bupati Sutan Riska usai membuka Ekspedisi Sungai Batanghari. [Dok. Humas]

Langgam.id - Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan membuka kegiatan Ekspedisi Sungai Batanghari, Selasa (12/07/2022). Ekspedisi itu merupakan rangkaian dari kegiatan Kenduri Swarnabhumi.

Iven yang diprakarsai Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Kemenristekdikti ini digelar di Pulau Punjung, sebagai titik awal ekspedisi, tepatnya di Jembatan Sungai Dareh.

Turut hadir sejumlah pejabat tinggi Kemenristekdikti, yakni Direktur Perlindungan Kebudayaan Irini Dewi Wanti, Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Ahmad Mahendra, dan Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Yudi Wahyudi.

Selain itu nampak hadir Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Syaifullah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Arif Budiman, Kepala BPCB Provinsi Sumatera Barat Teguh Hidayat, Kepala BPCB Provinsi Jambi Agus Widyanmoko. Turut serta Forkopimda, Sekda, Asisten dan undangan lainnya.

Sutan Riska mengucapkan terima kasih kepada Direktur dari Direktorat Jenderal Kebudayaan beserta rombongan yang telah berkenan datang mengunjungi Kabupaten Dharmasraya.

Disampaikan, Kabupaten Dharmasraya merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Sijunjung dengan jumlah penduduk sekitar 228.591 jiwa. Penduduk di sana multi etnis. Ada Minang, Sunda, Jawa dan Batak dengan berbagai keragaman corak budayanya.

Dari aspek geografis Kabupaten Dharmasraya dilalui oleh Sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sungai Batanghari sudah menjadi urat nadi bagi masyarakat Dharmasraya dari masa lalu sampai saat ini.

"Di sungai inilah terjadi hubungan ekonomi, hubungan perdagangan dan menjadi jalur transportasi utama dengan berbagai daerah. Bukti-bukti peningalan masa lalu tersebut dapat kita lihat di sepanjang aliran sungai Batanghari mulai daru hulu sampai muaranya,” kata Bupati dua periode itu.

Sutan Riska yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu mengatakan, di hilir Sungai Batanghari pernah berdiri Kerajaan Melayu Dharmasraya. Kerajaannya memiliki kekuasaan sampai ke wilayah Asia Tenggara.

Daerahnya memiliki kaitan erat dengan sejarah besar nusantara yang sampai saat ini masih diwarisi empat kerajaan di Dharmasraya, yaitu Kerajaan Koto Besar, Kerajaan Siguntur, Kerajaan Pulau Punjung dan Kerajaan Padang Laweh. Bukti lain dari peninggalan Kerajaan Dharmasraya tersebut masih bisa dilihat sampai saat ini, seperti Candi Padang Roco, Candi Pulau Sawahm Candi Awang Maombiak dan Situs Rambahan Bukik Berhala.

"Dengan adanya UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan memberikan payung hukum bagi kita dalam upaya menjaga dan melestarikan warisan kebudayaan daerah," katanya.

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sangat berkomitmen untuk melestarikan kebudayaan daerah yang ada sebagaimana visi daerahnya, mandiri maju dan berbudaya. Dia mengaku sangat mendukung kegiatan Ekspedisi Sungai Batanghari yang mengangkat tema “Menyusur Sungai Merekat Ketersambungan Warisan Budaya Indonesia”.

Kegiatan diikuti 50 orang peserta terdiri dari mahasiswa, peneliti dan komunitas yang menyusuri Sungai Batanghari untuk pendataan, inventarisasi, pemetaan ekosistem. Serta pemantauan dan evaluasi perlindungan cagar budaya dan objek pemajuan kebudayaan bisa memberikan manfaat bagi generasi muda berupa transfer pengetahuan.

Sutan Riska meminta para peserta mengikuti kegiatan dengan baik, serta bisa melakukan langsung proses ekskavasi (penggalian yang dilakukan di tempat yang mengandung benda purbakala-red) dan menyaksikan penampilan ekspresi budaya oleh masyarakat. Serta berdiskusi langsung dengan komunitas dan masyarakat nagari atau desa di masing-masing daerah yang disinggahi.

"Berberapa peninggalan masa lalu yang berada di sehiliran Sungai Batanghari sudah saya tetapkan sebagai cagar budaya, dan mohon kiranya Ibu Direktur Pelindungan Kebudayaan berkenan untuk memproses dan mempertimbangkan cagar budaya tersebut untuk dijadikan Cagar Budaya Nasional," kata Bupati.

Sisi lain, dia berharap Ekspedisi Sungai Batanghari memberikan kontribusi yang positif terhadap pelestarian warisan kebudayaan di Kabupaten Dharmasraya. Dan daerah sepanjang aliran Sungai Batanghari.

"Kita berharap kegiatan ini bisa memberikan masukan terhadap perumusan kebijakan dalam upaya pelestarian warisan budaya di Dharmasraya," tuturnya.

Ahmad Mahendra mengatakan, melalui Kenduri Swarnabhumi, pihaknya bersama masyarakat dan pemerintah daerah berupaya untuk menggerakkan kesadaran harmoni sungai dan peradaban yang semakin penting untuk dirawat dengan kearifan berbasis budaya.

Ekspedisi Sungai Batanghari berlangsung pada 11 hingga 22 Juli 2022. Diisi dengan berbagai aktivitas praktek ekskavasi, penampilan ekspresi budaya oleh masyarakat yang disinggahi, dan diskusi budaya.

Baca Juga: Pimpin Apel Gabungan, Ini Pesan Bupati Sutan Riska untuk ASN Dharmasraya

"Hasil ekspedisi ini nantinya akan menjadi topik pembahasan Seminar Nasional pada 21 Juli 2022 mendatang yang mengusung tema Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti yang juga menjadi bagian kegiatan Kenduri Swarnabhumi," katanya.

Dapatkan update berita Dharmasraya dan Sumatra Barat terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Usai Muncul Baliho Bacagub, Audy Joinaldy dan Sutan Riska Makan Siang Bareng
Usai Muncul Baliho Bacagub, Audy Joinaldy dan Sutan Riska Makan Siang Bareng
Pasangan Mahyeldi Ansharullah dan Vasko Ruseimy sudah resmi diusung oleh PKS dan Partai Gerindra pada Pilgub Sumbar 2024 mendatang.
Muncul Wacana Duet Audy-Sutan Riska di Pilgub Sumbar 2024, Pengamat: Pasangan Menarik
Raih Cumlaude, Bupati Dharmasraya Resmi Menyandang Gelar Magister Administrasi Publik dari Unand
Raih Cumlaude, Bupati Dharmasraya Resmi Menyandang Gelar Magister Administrasi Publik dari Unand
Ibunda Bupati Dharmasraya Meninggal Dunia
Ibunda Bupati Dharmasraya Meninggal Dunia
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan
Kinerja Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Terbaik di Sumbar, Nomor 9 di Indonesia
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan
Pemimpin di Sumbar Mesti Peduli Kebudayaan