Bunga Bangkai Ditemukan di Pauh Padang, Ini Penjelasan BKSDA Sumbar

Bungai bangkai ditemukan tumbuh di depan Stasiun Pauh, Kecamatan Pauh, Kota Padang pada Jumat (5/5/2023). Camat Pauh Yoserizal mengatakan

Bunga bangkai yang ditemukan di Kecamatan Pauh, Kota Padang. [foto: BKSDA Sumbar]

Langgam.id - Bungai bangkai ditemukan tumbuh di depan Stasiun Pauh, Kecamatan Pauh, Kota Padang pada Jumat (5/5/2023). Camat Pauh Yoserizal mengatakan bahwa bunga bangkai tumbuh di belakang rumah warga.

"Tumbuhnya bunga bangkai itu tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri," kata Yoserizal dikutip dalam rilis Pemko Padang pada Sabtu (6/5/2023).

Ia mengharapkan agar warga setempat menjaga keberadaan bunga tersebut dengan baik denganm memberi pagar. Hal ini dimaksukan agar bunga tidak dirusak atau dicabut.

"Kita imbau lurah, LPM, RW dan RT setempat untuk menjaga bunga bangkai tersebut. Memagari bunga tersebut agar tak dijamah," beber Yoserizal.

Sementara itu, dilansir dari akun Instagram @bksda_sumbar, Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ardi Andono mengatakan, bahwa pihaknya telah menerima laporan adanya bungai bangkai di kawasan Pauh Limo, Kecamatan Pauh tersebut.

Ardi menambahkan bahwa pihaknya menurunkan petugas untuk melakukan verifikasi terhadap laporan tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa Ali Imron sebagai Pengendali Ekosistem Hutan Mahir mengidentifikasi bunga bangkai tersebut dan menyampaikan bahwa bunga itu termasuk ke dalam jenis Suweg (Amorphophallus paeoniifolius).

"Dan termasuk tanaman yang tidak dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi," tuturnya.

Ardi mengatakan bahwa jenis bunga bangkai yang dilindungi hanya dua yaitu Amorphophallus decus-silvae (acung jangkung) dan Amorphophallus titanium (bunga bangkai raksasa).

Meskipun tidak dilindungi terang Ardi, namun dia menyarankan agar di sekitar lokasi tumbuhnya bunga tersebut diberi pagar sehingga tidak rusak dan dapat menjadi hiburan bagi masyarakat.

"Mari kita bersama menjaga kelestarian alam agar tumbuhan dan satwa liar dapat tumbuh dengan baik di alamnya," harap Ardi. (yki)

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

BKSDA Sumbar kembali menerima tiga ekor hewan yang dilindungi dari warga Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.
BKSDA Sumbar Evakuasi 3 Ekor Kucing Hutan yang Ditemukan Warga Padang Pariaman
BKSDA Sumbar menerima tiga ekor owa ungko yang sebelumnya dipelihara oleh seorang warga yang berasal Ujung Gading, Kabupaten Pasaman Barat.
BKSDA Sumbar Terima 3 Ekor Owa Ungko Peliharaan Warga Pasaman Barat
Usai Kematian Harimau Sumatra di Pasaman, BKSDA Sumbar Sapu Bersih Jerat
Usai Kematian Harimau Sumatra di Pasaman, BKSDA Sumbar Sapu Bersih Jerat
Kepala BKSDA Sumatra Barat (Sumbar) Ardi Andono menyebut kematian harimau sumatra dampak dari jerat babi baru pertama kali ini terjadi.
BKSDA Sumbar Beberkan Penyebab Kematian Harimau Sumatra di Pasaman
Seekor harimau sumatra terkena jerat babi warga di Jorong Tikalak, Nagari Tanjung Beringin Selatan, Kecamatan Lubuk Sikaping, Pasaman,
Seekor Harimau Sumatra Mati Terkena Jerat Babi di Pasaman, Ini Penjelasan BKSDA Sumbar
BKSDA Sumbar mendapatkan laporan dari masyarakat soal kemunculan seekor buaya di dalam aliran sungai di Kelurahan Parak Laweh Pulau Aie
Seekor Buaya Muncul di Lubeg Padang, Ini Penjelasan BKSDA Sumbar