Langgam.id - Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin membuka Festival 1 Muharram Sumatra Barat (Sumbar) secara virtual, Rabu (10/8/2021). Ia melihat ikhtiar hijrah pada ekonomi syariah sedang bergelora di Sumbar.
"Saya melihat ikhtiar hijrah sedang bergelora di Sumatra Barat melalui penguatan ekonomi dan keuangan syariah yang insya Allah akan bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat," katanya, di kediaman Wapres,
Menurutnya, semangat hijrah telah menginspirasi bangsa Indonesia secara umum untuk bertransformasi menuju Indonesia maju yang kuat dan bermartabat.
“Kita harus berhijrah dari kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Kita harus berhijrah dari ketergantungan terhadap produk-produk impor. Kita membangun kemandirian bangsa, berdikari di bidang ekonomi,” tuturnya, sebagaimana dirilis akun resmi Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Sumbar.
Wapres mengatakan, upaya Pemprov Sumbar dalam menggelorakan ekonomi dan keuangan syariah seperti melalui Festival 1 Muharam, sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
“Sudah waktunya kita berada di depan menjadi pelopor penerapan ekonomi dan keuangan syariah yang tidak saja sesuai dengan aturan agama tapi juga berkeadilan, kompetitif dan menguntungkan,” katanya.
Baca Juga: Hari Libur Tahun Baru Islam Mundur Sehari, Jadi 11 Agustus 2021
Menurut Wapres, hal tersebut akan mudah terealisasi karena Sumbar memiliki modal yang kuat dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah.
"Kultur adat dan masyarakat yang agamis yang mengacu kepada tigo tungku sajarangan, adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, tentu akan menjadi pelecut bagi hijrah muamalah melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” tuturnya.
Ia mencontohkan, konversi Bank Nagari menjadi bank syariah relevan dengan fokus pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
“Konversi Bank Nagari menjadi bank syariah juga sejalan dengan apa yang dilakukan pemerintah saat ini. Bergerak bersama memajukan ekonomi dan keuangan syariah melalui 4 fokus. Yakni pengembangan industri halal, pengembangan keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, dan pengembangan kerwirausahaan syariah,” kata Wapres.
Gerakan Minangkabau Berwaqaf
Di samping itu, Gerakan Minangkabau Berwakaf dapat menjadi sarana pemberdayaan dan membantu perekonomian masyarakat. “Masyarakat Sumatra Barat yang terkenal dengan para perantau yang sukses di berbagai daerah maupun di luar negeri merupakan potensi yang harus diaktifkan. Bentuknya, bisa kolaborasi para perantau dengan daerah dalam membangun nagari. Salah satu gerakannya dapat diwujudkan dengan mengembangkan lebih luas lagi wakaf produktif."
Hadir dalam peresmian secara virtual itu Gubernur Sumbar Mahyeldi, Wakil Gubernur Audy Joinaldy, bersama forum komunikasi pimpinan daerah. Gubernur dalam laporannya mengatakan, Festival 1 Muharam 1443 H digelar dalam rangka pengembangan ekonomi syariah secara nasional.
Gubernur mengatakan, ekonomi syariah dan masyarakat Minangkabau ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Menurutnya hal ini menjadi modal yang baik bagi pengembangan ekonomi syariah tidak hanya di tingkat daerah tetapi juga di tingkat nasional.
“Kegiatan ekonomi syariah di Sumatra Barat di antaranya adalah melalui gerakan Minangkabau Berwakaf, sebagaimana salah satu wujud nyata dukungan pemerintah daerah adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui instrumen wakaf. Di mana provinsi Sumatera Barat telah ditunjuk menjadi salah satu propinsi pilot project wakaf di tingkat nasional oleh Bapak Presiden," tuturnya.
Potensi wakaf yang dimiliki masyarakat Sumatera Barat, sambung Mahyeldi, akan sangat bermanfaat untuk mendukung pergerakan perekonomian masyarakat. Seperti di bidang pertanian, peternakan, pemberdayaan UMKM, dan pariwisata.
“Maka melalui kegiatan Festival 1 Muharam 1443 H dan (HUT) Kemerdekaan ini tentu akan menambah semangat dan dorongan seluruh stakeholder untuk mengembangkan ekonomi syariah dalam aktivitas kehidupan sehari-hari dan juga akan memperkuat kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pengembangan ekonomi syariah di Sumatra Barat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Wahyu Purnama Putra mengatakan, Bank Indonesia selain menjalankan tugas pokok sebagai otoritas moneter dan otoritas sistem pembayaran juga berperan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Dalam peran itu Bank Indonesia memiliki visi mendukung terwujudnya Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Untuk mewujudkannya Bank Indonesia berperan sebagai akselerator, inisiator dan regulator. "Kebijakan Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi syariah meliputi tiga bagian utama yaitu pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan dan penguatan riset asesment dan edukasi," ujarnya. (*/SS)