BPS Perkirakan Produksi Padi Sumbar Tahun Ini Hanya 1,45 Juta Ton, Turun 2,17 Persen

BPS Perkirakan Produksi Padi Sumbar Tahun Ini Hanya 1,45 Juta Ton, Turun 2,17 Persen

Produksi padi M70D atau dikenal dengan padi "Moeldoko" di Dharmaraya. (Humas Pemkab Dharmasraya)

Langgam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi padi Sumatra Barat tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, menyusul juga turunnya luas lahan panen.

Kepala BPS Sumbar Pitono mengatakan angka sementara perkiraan produksi padi sepanjang Januari - September tahun ini sebesar 1,06 juta ton gabah kering giling (GKG) atau turun 8,34 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,16 juta ton.

"Total perkiraan (angka sementara) produksi padi Sumbar tahun ini sebanyak 1,45 juta ton, atau turun 2,17 persen dari tahun sebelumnya 1,48 juta ton," katanya dalam virtual press conference BPS, dikutip langgam, Rabu (4/11/2020).

Ia menyebutkan potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember tahun ini sebesar 387.250 ton GKG. Sehingga, total potensi produksi pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 1,45 juta ton, atau mengalami penurunan sebanyak 32.160 ton (2,17 persen).

Lebih lanjut, produksi padi tertinggi pada 2020 ini terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebesar 179.960
ton, sementara produksi terendah terjadi pada bulan September yaitu sebesar 83.410 ton. Sementara tahun lalu, produksi tertinggi terjadi pada bulan Maret.

Adapun, tiga daerah kabupaten dan kota dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2020 adalah
Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Solok. Sementara itu, tiga daerah dengan potensi produksi padi terendah adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota
Bukittinggi, dan Kota Padang Panjang.

"Perkiraan penurunan produksi padi itu juga sejalan dengan hasil survei perkiraan turunnya luas lahan panen," ujarnya.

BPS mencatat luas lahan panen padi sepanjang Januari hingga September 2020 sebesar 227.490 hektar,
atau mengalami penurunan sekitar 15.630 hektar sekitar 6,43 persen dibandingkan 2019 yang mencapai
sebesar 243.120 hektar.

Sementara itu, potensi panen sepanjang Oktober hingga Desember tahun ini sebesar 81.880 hektare. Dengan demikian, total potensi luas panen padi pada 2020 mencapai 309.370 hektar, atau mengalami penurunan sekitar 2,310 hektar (0,74 persen) dibandingkan tahun lalu yang mencapai 311,670 hektar. (HFS)

Baca Juga

Inovasi Pertanian 'Basawah Pokok Murah', Komisi IV DPR Tantang Kementan Perkuat Riset di Sumbar
Inovasi Pertanian 'Basawah Pokok Murah', Komisi IV DPR Tantang Kementan Perkuat Riset di Sumbar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor yang berasal dari Sumatra Barat pada Oktober 2024 sebesar US$243,82 juta. Angka ini terjadi
Nilai Ekspor Sumbar Naik di Oktober 2024, Terbesar Dikirim ke India
BPS mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatra Barat melalui pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau
Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Sumbar Turun 8,76 Persen di Oktober 2024
BPS mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Agustus 2024 sebesar 5,75 persen. Angka ini turun
BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Sumbar Turun 0,19 Persen di Agustus 2024
Irigasi Banda Taluak Bawah Tuntas, Petani: Sekarang Sudah Bisa Bayar Kuliah Anak
Irigasi Banda Taluak Bawah Tuntas, Petani: Sekarang Sudah Bisa Bayar Kuliah Anak
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Sumbar sepanjang Januari-September 2024 diperkirakan sebesar 1.027.429 ton GKG
Produksi Beras di Sumbar Capai 594.905 Ton Sepanjang Januari-September 2024