BPS: Penduduk Miskin di Sawahlunto Turun Jadi 2,16 Persen

Pemko Larang Orang Luar Masuk Sawahlunto

Sawahlunto (Foto: Istimewa)

Langgam.id - Koordinator Fungsi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sawahlunto Des Evaria mengatakan, penduduk miskin Sawahlunto di 2020 turun jadi 2,16 persen. Ini menurun dari  2019, dimana penduduk miskin Kota Sawahlunto berada pada angka 2,17 persen.

"Meski angka persentase turun sedikit, tetapi ada perubahan mendasar dari tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan di kota ini," ujar Des Evaria seperti yang dirilis Pemko Sawahlunto, Rabu (10/2/2021).

Evaria menambahkan, indeks kedalaman kemiskinan di Sawahlunto sejak 3 tahun terakhir makin membaik. Di 2018 indeks kedalaman kemiskinan 0,27. Di 2019 menjadi 0,23 dan 2020 lebih membaik 0,07. Indeks keparahan kemiskinan pun di dalam rentang tahun sama juga makin membaik.

Ia menjelaskan, di 2018 indeks keparahan kemiskinan di Sawahlunto 0,07. Di 2019 menjadi 0,05 dan di 2020 semakin membaik 0,00.

"Kalau dianalisa, indeks kedalaman kemiskinan di Sawahlunto, pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan tidak beda. Begitu pula terhadap indeks keparahan kemiskinan, di 2020 tidak ditemukan indeks keparahan kemiskinan," katanya.

Ia mengungkapkan, BPS dalam mengukur kemiskinan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan di sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi, penduduk yang rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan adalah penduduk miskin.

"Kedalaman kemiskinan dengan indeks 0,07, melalui program yang terarah dan tepat sasaran akan sangat berperan dalam mengentaskan kemiskinan di daerah ini," sebut Des Evaria.

Terpisah, Walikota Sawahlunto Deri Asta mengatakan, menurunnya angka kemiskinan di Kota Sawahlunto itu menyampaikan bahwa berbagai program penanggulangan kemiskinan yang digerakkan Pemko selama ini berjalan baik dan hasilnya terlihat nyata.

"Data angka penduduk miskin dari BPS ini merupakan salah satu ukuran terhadap kinerja kita. Dalam hal penanggulangan kemiskinan, diukur dari angka penduduk miskin ini," tutur Deri Asta.

Namun begitu, Deri Asta mengingatkan jajaran pemerintahannya untuk semakin meningkatkan kinerja dalam menanggulangi kemiskinan. Menurutnya, ini harus menjadi motivasi Pemko Sawahlunto untuk terus berbuat menanggulangi kemiskinan.

"Apa yang telah kita lakukan sebelumnya sudah berjalan dan ada hasilnya seperti yang terlihat di penurunan angka penduduk miskin ini. Maka ke depan, kita lanjutkan kinerja itu sehingga menurun angka penduduk miskin di Kota Sawahlunto ini," harap Deri Asta. (*/yki)

Baca Juga

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Sumatra Barat (Sumbar) pada 2023 lalu mencapai 13.341.025 orang.
Berikut 10 Kabupaten/Kota dengan Jumlah Wisatawan Nusantara Terbanyak di Sumbar
Fenomena Pernikahan Usia Dini, Ini Tantangan dan Dampaknya
Fenomena Pernikahan Usia Dini, Ini Tantangan dan Dampaknya
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk Sumatra Barat (Sumbar) pada 2023 lalu sebanyak 5.757.205 jiwa. Jumlah ini mengalami
Jumlah Penduduk Sumbar Bertambah di 2023, Ini Rincian Per Kabupaten/Kota
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sumatra Barat (Sumbar) pada 2023 lalu sebesar 5,94 persen. Persentase ini mengalami penurunan dibandingkan
Berikut Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota di Sumbar pada 2023
Kepala Bappeda Kota Padang, Yenni Yuliza mengatakan bahwa pada 2022 tercatat kemiskinan esktrem di Kota Padang sebanyak 8.063
Bappeda: Tercatat Kemiskinan Ekstrem di Padang Sebanyak 8.063 Jiwa
Pemko Padang menerima dana insentif fiskal kinerja tahun 2023 kategori penghapusan kemiskinan ekstrem dari pemerintah pusat Rp5,3 miliar
Padang Terima Insentif Fiskal Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Rp5,3 M