BPBD Sumbar Libatkan Jurnalis Kaji Kebutuhan Pascabencana

BPBD Sumbar Libatkan Jurnalis Kaji Kebutuhan Pascabencana

Bimbingan teknis pengkajian kebutuhan pascabencana BPBD Sumbar. (Foto: Rahmadi)

Langgam.id– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat menggelar bimbingan teknis pengkajian kebutuhan pascabencana (Jitupasna) di Rocky Hotel, Bukittinggi, Kamis, (31/10/2019).

Bimtek tersebut diikuti oleh 90 wartawan media cetak, elektronik dan digital. Selain jurnalis, kegiatan itu juga diikuti BPBD dari kabupaten kota. Bimtek juga digelar untuk menfasilitasi penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Acara berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu, (2/10/2019).

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar Erman Rahman mengatakan, bimtek diadakan untuk memberikan pemahaman kepada wartawan bagaimana cara mengkaji kebutuhan pascabencana.

Acara juga untuk menyusunan persyaratan dan dokumen rehabilitasi dan rekontruksi pascabencana secara cepat, tepat dan terpadu sehingga memenuhi persyaratan untuk mendapatkan bantuan dari BNPB.

Dia mengatakan dalam penyusunan Jitupasna membutuhkan data yang akurat, untuk itu bantuan dari rekan wartawan sangat dibutuhkan. Hal ini merupakan salah satu yang mendasari kegiatan ini diadakan.

“Rehabilitasi dan rekonstruksi merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana pada tahap pascabencana. Dalam pelaksanaannya harus selaras dengan rencana pembangunan, baik ditingkat daerah maupun nasional,” ujarnya.

Apalagi menurutnya, Sumbar yang menjadi market bencana. Banyak bencana ada di Sumbar mulai dari banjir, longsor, abrasi, gempa bumi hingga tsunami. Sementara, keuangan daerah terbatas dalam penanganan pasca bencana jika sewaktu-waktu terjadi bencana terjadi. Maka perlu penyusunan yang matang dan dilengkapi dengan data.

“Sumbar adalah gudang bencana, mulai dari gempa, tsunami, longsor, banjir, abrasi. Salah satunya ancaman besar megathrus Mentawai, ini tentu akan berdampak kepada masyarakat yang berjumlah sekitar1 juta, di 7 kabupaten kota yang dekat pantai di Sumbar,” katanya.

Jitu Pasna adalah suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak dan perkiraan kebutuhan yang menjadi dasar bagi penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Pengkajian dan penilaian meliputi identifikasi dan perhitungan kerusakan dan kerugian fisik dan non fisik. Menyangkut aspek pembangunan manusia, perumahan atau pemukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas sekto,” ujarnya.

Dia mengatakan analisis dampak melibatkan tinjauan keterkaitan dan nilai dari akibat-akibat bencana dan impilkasi umumnya terhadap aspek-aspek fisik dan lingkungan, perekonomian, psikososial, budaya, politik dan tata pemerintahan. Guna mendukung terwujudnya itu semua membutuhkan sumber daya manusia yang mampu melaksanakan pengkajian kebutuhan pascabencana secara cepat, tepat dan terpadu.

“Sehubungan dengan itu perlu adanya transfer pengetahuan tentang mekanisme pengkajian kebutuhan pascabencana melalui bimbingan teknis Jitupasna ini. Sehingga ada keselarasan dari berbagai pihak termasuk media,” katanya.

Media juga berperan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi serta mengembalikan kondisi masyarakat yang terdampak bencana kepada kondisi semula atau lebih baik dari sebelumnya.

“Kami berharap bantuan kawan-kawan wartawan. Selama ini kami sangat terbantu dengan pemberitaan, memberikan informasi kepada masyarakat terkait bencana,” tuturnya. (Rahmadi/HM)

Baca Juga

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi atau disapa dengan sebutan KDM (Kang Dedi Mulyadi) memborong kebutuhan di Pasar Raya Padang
Bantu Korban Bencana Sumatra, Gubernur Jabar KDM Borong Sembako di Pasar Raya Padang
Galodo yang melanda Sumatera Barat beberapa minggu terakhir kembali membuka luka ekologis yang selama ini tersembunyi di balik
Jika Kebijakan Tegas pada Perusak Alam, Maka Siklon Tropis Tak Akan Menjadi Bencana
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat meninjau lokasi jalan putus di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. (Dok. Istimewa)
Menko AHY Pastikan Perbaikan Jalan Nasional Lembah Anai Segera Dikebut Usai Putus Dihantam Galodo!
Warga Batu Busuk, Kecamatan Pauh, Kota Padang, masih merasakan dampak berat pascabanjir yang melanda wilayah tersebut. Sejumlah
Percepat Pemulihan, Warga Batu Busuk Padang Minta Penambahan Fasilitas dan Alat Berat
Sebanyak 195 warga dari 55 KK (kepala keluarga) di Kampung Subarang Luak, Jorong Ladang Laweh, Nagari Batipuh Baruah, Kabupaten Tanah Datar
Akses Putus, 195 Warga Kampung Subarang Luak Tanah Datar Terisolasi
Proses evakuasi korban banjir bandang atau galodo di Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Jumat (27/11/2025. BPBD
BPBD Agam: Korban Bencana Meninggal di Agam Sudah 130 Orang