BP2MI Lepas PMI untuk Bekerja di Jerman, Digaji Hingga Rp46 Juta Per Bulan

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas 12 pekerja migran Indonesia (PMI) untuk bekerja di Jerman melalui skema G to G atau dari pemerintah ke pemerintah, Senin (11/9/2023).

Pelepasan para pekerja migran Indonesia (PMI) untuk bekerja di Jerman. [foto: BP2MI]

Langgam.id - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas 12 pekerja migran Indonesia (PMI) untuk bekerja di Jerman melalui skema G to G atau dari pemerintah ke pemerintah, Senin (11/9/2023).

Mereka dilepas langsung oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Erlina, Advisor Coordinator Program Triple Win GIZ Indonesia, atau pihak pendamping PMI, menjelaskan nantinya para PMI digaji minimal lebih dari Rp37 juta hingga Rp46 juta per bulan semasa bekerja di Jerman.

"Pertama datang jadi asisten perawat dulu. Di sana nanti ada yang namanya penyetaraan, jadi kualifikasinya disetarakan dan minimum gajinya 2.300 euro, ada yang lebih silakan," ujar Erlina dalam keterangan tertulis, Senin (11/9/2023).

Jika sudah mengikuti penyetaraan kemampuan, gaji PMI tersebut akan naik minimal Rp46 juta setiap bulannya.

"Nanti sudah penyetaraan minimum gajinya 2.800 euro (Rp46 juta) lebihnya juga ada, tapi minimumnya harus terpenuhi," kata dia.

Di Jerman, mereka akan bekerja sebagai perawat di rumah sakit (RS). Selain itu, juga ada yang bekerja di rumah atau panti jompo. "Setengah di rumah sakit setengah di nursing home," ucap Erlina.

Di Jerman sendiri, para PMI telah memiliki pemberi kerja atau kontrak kerja. Sehingga, ketika tiba di Jerman nanti, mereka langsung dijemput oleh para pemberi kerja masing-masing.

"Sudah dapat akomodasi juga di sana dan insyaallah dijemput juga oleh perwakilan kedutaan besar Indonesia yang di Jerman," tuturnya.

Selain pemerintah Indonesia melalui BP2MI, kata dia, program ini didukung penuh oleh pemerintah Jerman. Karenanya, gaji yang nantinya diberikan kepada mereka adalah setara dengan upah yang diberikan kepada warga Jerman. Ini, kata dia berkat pemberangkatan kerja PMI melalui jalur resmi.

"Tidak ada benefit yang berbeda, itu salah satu janjinya kalau kita pakai jalur resmi, mereka juga tidak dipungut biaya, dan dari sini gajinya juga sudah tahu. Sudah dapat minimal gaji, jadi memang benar-benar transparan dan terlindungi," tutur Erlina.

Lebih lanjut ia berharap, agar ke depannya lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat Indonesia di Jerman. Sehingga, kelak bukan hanya menjadi perawat saja mereka nantinya.

"Mungkin di program triple win ini ke depannya bukan cuma bidang keperawatan saja, tapi bisa juga hospitality. Misalnya tukang masak," tandasnya. (*)

Baca Juga

Kadisnakertrans Sumbar, Nizam Ul Muluk mengatakan bahwa saat ini perantau Minang tidak lagi didominasi oleh laki-laki, namun perempuan.
Kadisnakertrans Sumbar: 94 Persen Pekerja Migran Minang Adalah Perempuan
Sepanjang 2023, Pemko Padang Berangkatkan 170 Pekerja Migran ke Luar Negeri
Sepanjang 2023, Pemko Padang Berangkatkan 170 Pekerja Migran ke Luar Negeri
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengawal langsung pelepasan 419 Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Kepala BP2MI Kawal Langsung Pelepasan 419 PMI dari Senayan-Bandara Soekarno Hatta
Perayaan Migrants Day 2023 digelar Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2023)
Kepala BP2MI Curhat Terkait Persoalan Pekerja Migran Indonesia Dihadapan Wapres
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di bawah kepemimpinan Benny Rhamdani terus meraih prestasi. Setelah memperoleh Gatra
BP2MI Raih Predikat Zona Hijau Soal Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik dari Ombudsman
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melakukan pembekalan dan pelepasan terhadap pekerja migran Indonesia
Cerita Benny Rhamdani yang Selalu Terbuka ke Publik Soal Gajinya Selama Jadi Pejabat