Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Teluk Bayur Meningkat Selama 2020

Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Teluk Bayur Meningkat Selama 2020

Sebuah kapal melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Teluk Bayur. (foto: Irwanda)

Langgam.id - Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) mengalami peningkatan pada 2020. Realisasi bongkar muat peti kemas itu mencapai 97.448 twenty-foot equivalent unit (teus).

Jika dibandingkan dengan tahun 2019, realisasi aktivitas bongkar peti kemas hanya 89.156 teus. Dengan demikian, terjadi peningkatan selama setahun sekitar 7,5 persen.

General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Teluk Bayur Nunu Husnul Khitam mengatakan, penyebab meningkatnya bongkar muat peti kemas karena pihaknya melakukan berbagai upaya, strategi, dan inovasi agar sektor perekonomian tetap tumbuh di Sumbar.

Salah satu inovasi dan strategi itu kata Husnul, mempercepat inovasi dan implementasi digital dan meningkatkan kolaborasi serta partnership dengan berbagai pihak.

"Sesuai dengan corporate value PT Pelindo pada tahun 2020 yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif yang disingkat dengan akhlak," katanya kepada wartawan, Kamis (4/2/2021).

Meskipun bongkar muat peti kemas meningkat terangnya, beberapa aktivitas barang di PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur mengalami penurunan karena pandemi covid-19. Namun penurunan itu diklaim tidak begitu signifikan.

Di antaranya ungkap Husnul, adalah seperti aktivitas general cargo yang pada tahun 2020 tercatat sebanyak 211.104 ton. Sedangkan tahun 2019 mencapai 261.020 ton. Kemudian bag cargo pada tahun 2019 tercatat sebanyak 499.245 ton dan menurun pada tahun 2020 yaitu 371.671 ton.

"Selanjutnya adalah curah cair pada tahun 2019 tercatat sebanyak 2.239.411 ton dan menurun pada 2020 sebanyak 2.206.180 ton. Hal yang sama terjadi pada curah kering di mana pada tahun 2019 ada sebanyak 1.723.604 ton dan pada 2020 sebesar 1.414.062 ton," ujarnya.

Husnul menyebutkan, penurunan juga terjadi pada aktivitas kapal. Di antaranya untuk pelayaran luar negeri tahun 2019 ada 381 unit dan 2020 menurun 341 unit.

Sementara untuk pelayaran rakyat kata Husnul, tahun 2019 tercatat ada 827 unit dan menurun pada tahun 2020 menjadi 590 unit. Sedangkan untuk pelayaran kapal negara atau tamu 2020 hanya sebanyak 5 unit dibandingkan tahun 2019 menggapai 28 unit.

"Namun untuk pelayaran dalam negeri mengalami peningkatan pada tahun 2020 yang mencapai 1.320 unit. Dibandingkan dengan tahun 2019 angkanya 1.291 unit," tuturnya. (Irwanda/yki)

Baca Juga

Dugaan pungutan liar (pungli) terjadi di kawasan Teluk Bayur, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar).
Viral Dugaan Pungli di Teluk Bayur, Pelaku Minta Uang Parkir Rp10 Ribu Tanpa Karcis
Ekspor Karet Sumbar
Pelindo Ganti Pejabat Manager Area Pelabuhan, Termasuk Teluk Bayur
GM Pelindo: Aktivitas di Pelabuhan Teluk Bayur Mulai Meningkat
GM Pelindo: Aktivitas di Pelabuhan Teluk Bayur Mulai Meningkat
Rekor, Kapal MV MSC Tianshan Sepanjang 334 Meter Sandar di Tanjung Priok
Rekor, Kapal MV MSC Tianshan Sepanjang 334 Meter Sandar di Tanjung Priok
Pemprov Sumbar Dorong Pelabuhan Teluk Bayur Agar Bisa Tampung Kapal Lebih Banyak
Pemprov Sumbar Dorong Pelabuhan Teluk Bayur Agar Bisa Tampung Kapal Lebih Banyak
Langgam.id-kapal
Dihantam Ombak, Kapal Angkut WNA untuk Surfing Kandas di Mentawai