BNPB: Hutan Pantai Bisa Redam Tsunami Hingga 88 Persen

hektar mangrove

Mangrove di pantai. (Foto: pixabay.com)

Langgam.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, mengatakan bahwa hutan pantai bisa meredam dampak gelombang tsunami hingga 88 persen.

Oleh karena itu BNPB melakukan penanaman sejuta pohon di sepanjang pantai Sumatra Barat, sebagai upaya mitigasi bencana tsunami.

Menurut Doni tanaman merupakan infrastruktur alam terbaik untuk menghadapi kecepatan gelombang tsunami, karena bisa meredam gelombang tsunami yang kecepatannya mencapai 700 km per jam.

Ia menyampaikan hal tersebut saat Rapat Koordinasi Mitigasi Bencana Tsunami, Penanaman Sejuta Pohon di Pesisir Pantai Sumatra Barat, di Aula Kantor Gubernur Sumatra Barat, Padang, Jumat, (29/3/2019).

Diceritakan oleh Doni di Sulawesi Tengah, di sebuah tempat yang bernama Labuhan Bajo, masyarakatnya selamat saat tsunami.

"Masyarakatnya selamat, padahal di kiri kanannya habis semua, mereka terlindungi karena menanam mangrove," kata Doni.

Pengalaman lainnya menurut Doni ketika ada sebuah wilayah di Pantai Barat Aceh bisa selamat saat tsunami, karena terlindungi oleh hutan mangrove dan beberapa tanaman lainnya.

Berdasarkan pengalaman dan hasil riset, BNPB melakukan penanaman pohon sepanjang pantai Sumatra Barat. Di antara jenis yang ditanam yakni, mangrove, pule, cemara udang, waru, Ketapang, dan beringin.

"Berdasarkan penelitian dan kajian maka pohon-pohon ini yang kita pilih untuk wilayah Sumatra Barat, mungkin lapisan keduanya bisa kita beri tanaman buah seperti sukun dan mangga," kata Doni.

Doni berharap program penanaman pohon bisa mencapai satu juta pohon. Ia juga mengajak masyarakat agar antusias terhadap penanaman pohon.

"Kita harus antusias dan semangat untuk mau menanam pohon. Ini adalah untuk keselamatan generasi yang akan datang, karena kita belajar dari beberapa kejadian di provinsi lain," kata Doni.

Menurutnya, peristiwa tsunami adalah pengulangan dari yang pernah terjadi ratusan tahun sebelumnya. Namun untuk ke depannya, kapan tsunami datang tidak bisa memastikan, sehingga yang dapat dilakukan adalah upaya mencegah dampaknya agar jumlah korban minimal. (Rahmadi/HM)

Baca Juga

Penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar (34) oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang
Penembakan di Polres Solsel, PBHI Sumbar Desak Evaluasi Perlindungan Pejuang Lingkungan
Debat publik kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang di Hotel Truntum
Debat Pilkada Padang Bahas Kesiapan Hadapi Bencana, Bagaimana Fakta Mitigasi yang Ada
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Marapi di Sumatra Barat dari Level II (Waspada) menjadi Siaga
Gunung Marapi Siaga, BPBD Sumbar Aktifkan Posko dan Siapkan Mitigasi
Stockpile Batu Bara Diduga Ilegal Ditemukan di Pinggir Jalan Lintas Padang - Painan
Stockpile Batu Bara Diduga Ilegal Ditemukan di Pinggir Jalan Lintas Padang - Painan
Al-Qur'an dan Alam: Panduan Ilahi untuk Kehidupan Berkelanjutan
Al-Qur'an dan Alam: Panduan Ilahi untuk Kehidupan Berkelanjutan
Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar meninjau Shelter Darussalam yang berada di Kelurahan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah
Perkuat Mitigasi Bencana, Pj Wako Padang Tinjau Shelter Darussalam di Bungo Pasang