Langgam.id - Selama sepekan pada minggu terakhir April 2020 terjadi 13 kali gempa di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya. Gempa-gempa tersebut, umumnya akibat aktivitas zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia serta sesar Sumatra dan Mentawai.
Demikian dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang dalam laporan mingguan aktivitas “seismicity” pada Jumat (1/5/2020) di akun facebook resminya.
Dari 13 kali gempa di Sumbar dari 24 hingga 30 April 2020 tersebut, tidak ada gempa yang dirasakan. Sebanyak 9 dari 13 gempa, berkekuatan magnitudo 3 sampai dengan 5. Sementara, 4 gempa lainnya berkekuatan di bawah magnitudo 3.
Gempa-gempa tersebut, masing-masing terjadi 3 kali pada Jumat (24/4/2020), 2 kali pada Sabtu (25/4/2020), 2 kali pada Minggu (26/4/2020), 3 kali pada Selasa (28/4/2020), 1 kali pada Rabu (29/4/2020) dan dua kali pada Kamis (30/4/2020).
Gempa-gempa itu, dilihat dari peta BMKG, terjadi di perairan barat dan daratan Sumatra. Sebanyak 2 kali gempa terjadi antara Kepulauan Mentawai dengan daratan Sumatra Barat, 4 kali di utara Kepulauan Mentawai dan 7 kali di daratan Sumatra.
“Gempa yang terjadi di wilayah ini umumnya sebagai akibat dari aktivitas zona subduksi antara lempengan Indo-Australia dengan Eurasia,” sebut publikasi tersebut. Selain itu, juga akibat aktivitas sistem sesar Sumatra dan sesar Mentawai. (*/SS)