Langgam.id - Selama sepekan pada minggu pertama Juli 2020 terjadi 9 kali gempa di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya. Gempa-gempa tersebut, umumnya akibat aktivitas zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia serta sesar Sumatra dan Mentawai.
Demikian dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang dalam laporan mingguan aktivitas “seismicity” pada Jumat (10/7/2020) di akun facebook resminya. Dari 9 kali gempa di Sumbar pada 3 hingga 9 Juli 2020 tersebut, tidak ada gempa yang dirasakan. Umumnya gempa tersebut berkekuatan magnitudo 3 sampai dengan 5. Hanya 1 gempa yang berkekuatan di bawah magnitudo 3.
Gempa-gempa tersebut, masing-masing terjadi 2 kali pada Jumat (3/7/2020), 1 kali pada Sabtu (4/7/2020), 2 kali pada Minggu (5/7/2020), 3 kali pada Senin (6/7/2020) dan 2 kali pada Kamis (9/7/2020).
Gempa-gempa itu, dilihat dari peta BMKG, terjadi di perairan barat dan daratan Sumatra. Sebanyak 4 kali gempa terjadi antara Kepulauan Mentawai dengan daratan Sumatra Barat, 1 kali di barat Pulau Siberut dan 4 kali di daratan Sumatra.
“Gempa yang terjadi di wilayah ini umumnya sebagai akibat dari aktivitas zona subduksi antara lempengan Indo-Australia dengan Eurasia,” sebut publikasi tersebut. Selain itu, juga akibat aktivitas sistem sesar Sumatra dan sesar Mentawai. (*/SS)