Langgam.id - Selama sepekan pada minggu ketiga April 2020 terjadi 11 kali gempa di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya. Gempa-gempa tersebut, umumnya akibat aktivitas zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia serta sesar Sumatra dan Mentawai.
Demikian dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang dalam laporan mingguan aktivitas “seismicity” pada Jumat (24/4/2020) di akun facebook resminya.
Dari 11 kali gempa di Sumbar dari 17 hingga 23 April 2020 tersebut, tidak ada gempa yang dirasakan. Sebanyak 5 dari 11 gempa, berkekuatan magnitudo 3 sampai dengan 5. Sementara, 6 gempa lainnya berkekuatan di bawah magnitudo 3.
Gempa-gempa tersebut, masing-masing terjadi 1 kali pada Minggu (19/4/2020) dan Senin (20/4/2020), 5 kali pada Selasa (21/4/2020) dan masing-masing dua kali pada Rabu (22/4/2020) dan Kamis (23/4/2020).
Gempa-gempa itu, dilihat dari peta BMKG, terjadi di perairan barat dan daratan Sumatra. Sebanyak 5 kali gempa terjadi antara Kepulauan Mentawai dengan daratan Sumatra Barat, 1 kali di utara Kepulauan Mentawai dan 5 kali di daratan Sumatra.
“Gempa yang terjadi di wilayah ini umumnya sebagai akibat dari aktivitas zona subduksi antara lempengan Indo-Australia dengan Eurasia,” sebut publikasi tersebut. Selain itu, juga akibat aktivitas sistem sesar Sumatra dan sesar Mentawai. (*/SS)