Langgam.id -Wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dilanda hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi beberapa hari belakangan. Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kondisi seperti ini masih berlangsung hingga dua hari mendatang.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Padang Pariaman Yudha Nugraha menjelaskan, hingga Rabu (15/7/2020), cuaca masih berpeluang hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dengan durasi lama di wilayah Sumbar.
"Umumnya kondisi hujan berlangsung dari menjelang sore hingga dini hari. Hal ini disebabkan masih berlangsungnya pola perlambatan aliran massa udara basah Samudera Hindia di Sumbar," katanya Senin (13/7/2020).
Penyebab lainnya karena ada pertemuan arus angin atau daerah konvergensi di perairan Mentawai, sehingga pasokan uap air sebagai sumber pertumbuhan awan di Sumbar masih cukup intens.
Sejumlah daerah yang perlu diwaspadai atau masih berpeluang terjadi hujan dengan kriteria tersebut yaitu Kota Padang, Kabupaten Mentawai, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Agam, Padang pariaman, Kot Pariaman, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kota Sawahlunto, Padang Panjang, Kabuptaen Limapuluh Kota, dan wilayah sekitarnya.
Menurutnya, melihat cuaca hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, hal ini menyebabkan kondisi tanah menjadi lembab dan jenuh, sehingga apabila hujan sedang masih terjadi secara kontinyu perlu diwaspadai terjadinya longsor.
"Perlu waspada karena berpotensi longsor, seperti di daerah Sitinjau Laut dan Kawasan Bungus," katanya.
Selain itu, mengenai banjir juga perlu diwaspadai pada saat kondisi cuaca sedang tidak bersahabat dalam beberapa hari ke depan. Walaupun curah hujan yang tinggi juga bukan faktor tunggal penyebab terjadinya banjir.
Sementara untuk potensi badai, pihaknya masih melihat peluang Kecil terjadi di wilayah Sumbar saat ini.
"Kami melihat penyebab nya merupakan perlambatan aliran udara sehingga Kecil kemungkinan terjadi angin kencang," katanya. (Rahmadi/SS)