Langgam.id - Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Provinsi Sumatera Barat berencana akan menambah alat sensor bencana alam, terutama deteksi tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Diketahui, saat ini sensor deteksi tsunami di Mentawai baru terpasang dua unit, yaitu di Siberut Utara dan Pagai Selatan. Sementara, kebutuhan agar informasi tsunami cepat diterima, maka akan dipasang empat unit sensor lagi.
Koordinator BMKG Sumatera Barat, Irwan menyebutkan, alat sensor bencana alam yang bakal di pasang di Mentawai berupa empat alat sensor shelter, sensor seismik broadband seismograph, dengan tujuan untuk merapatkan jaringan.
“Kita sudah meminta izin kepada pemerintah setempat, sudah ada pertemuan dengan Wakil Bupati Mentawai dan Sekda,” ujar Irwan melalui rilis yang diterima Langgam.id, Selasa (14/01/2019).
Irwan menilai, jika empat unit sensor tsunami ditambah, maka pendeteksi bencana di Bumi Sikerei sudah maksimal.
“Kalau empat unit ini jadi dipasang, maka akan ada enam alat penditeksi tsunami di Mentawai nantinya,” ungkap Irwan.
Selain itu, menurut Irwan, BMKG juga juga akan melengkapi peralatan yang bisa memproses data melalui sensor yang ada di Mentawai, kemudian data tersebut dapat langsung diakses dari tempat kejadian langsung ke pusat melalui komunikasi satelit.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Kepulauan Mentawai, Novriadi mengatakan sensor deteksi tsunami itu rencana akan dipasang di Kecamatan Siberut Barat, Kecamatan Siberut Barat Daya, di Sipora Utara di Kantor BPBD, kemudian di Puskesmas Malakopa, Kecamatan Pagai Selatan. (*/ZE)