BKSDA Sumbar Tutup Objek Wisata Alam Saat Nataru, Termasuk Gunung Marapi

BKSDA Sumbar Tutup Objek Wisata Alam Saat Nataru, Termasuk Gunung Marapi

Kawasan Taman Wisata Alam Singgalang Tandikat (Foto: ig BKSDA Sumbar)

Langgam.id-Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) menutup semua objek wisata alam yang berada di wilayahnya. Kebijakan dilakukan mencegah penyebaran Covid-19 saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Penutupan ini diumumkan oleh Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono lewat surat pengumuman nomor: PG. 2021/K.9/TU/KSA/12/2021.

Surat menjelaskan tentang penutupan Objek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) di kawasan Suaka Margasatwa (SM) dan Taman Wisata Alam (TWA) pada BKSDA Sumbar untuk memperingati Natal dan Tahun Baru 2022.

"BKSDA Sumbar menetapkan untuk menutup semua ODTWA yang berada di kawasan SM dan TWA yang ada di Provinsi Sumatra Barat," katanya lewat keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).

Dia menjelaskan penutupan dilakukan untuk kegiatan wisata alam, pendakian, wisata petualangan, dan lain-lain termasuk untuk kegiatan pendakian dalam memperingati Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022.

Salah satunya penutupan jalur pendakian ke Gunung Marapi. Selain Marapi, jalur pendakian lainnya seperti Gunung Tandikat dan Gunung Singgalang diketahui juga merupakan bagian taman wisata alam di Sumbar.

"Penutupan berlaku sampai dengan waktu yang akan ditentukan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya.

Dia menjelaskan, penutupan dilakukan sehubungan dengan Intruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19 di wilayah Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Selain itu, penutupan juga dilakukan berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 25 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, 2, dan 1 serta mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran Covid-19.

Aturan juga sebagai tindak lanjut Perda Nomor 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19 di Sumbar.

Surat pengumuman ini juga ditembuskan kepada sejumlah kepala daerah yaitu Bupati Agam, Limapuluh Kota, Tanah Datar, dan Pasaman, dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar. (*/Rahmadi)

Baca Juga

Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar di Sumatra Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Sabtu (19/4/2025)
Gunung Marapi Erupsi Sabtu Pagi, Tinggi Kolom Abu 1.000 Meter
Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Sabtu (22/3/2025) pukul 08.42 WIB.Dilansir dari situs Magma Indonesia,
Gunung Marapi Erupsi Sabtu Pagi, Tinggi Kolom Abu Tidak Teramati
Gunung Marapi di Sumatra Barat kembali mengalami erupsi pada Senin (16/3/2025) sekitar pukul 11.20 WIBDilansir dari situs Magma Indonesia
Gunung Marapi Erupsi Siang Ini, Tinggi Kolom Abu 600 Meter
Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Sabtu (22/3/2025) pukul 08.42 WIB.Dilansir dari situs Magma Indonesia,
Gunung Marapi Erupsi, Tinggi Kolom Abu Tidak Teramati
Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Sabtu (8/2/2025) pukul 04.30 WIB. Dilansir dari situs Magma Indonesia
Gunung Marapi Kembali Erupsi Sabtu Dini Hari
BKSDA Sumatra Barat (Sumbar) menyebut konflik satwa dengan manusia meningkat lantaran jumlah pakan di habitatnya berkurang.
BKSDA Sumbar Sebut Konflik Harimau dan Manusia Karena Jumlah Pakan Berkurang