BI Proyeksikan Ekonomi Sumbar 2025 Tumbuh di Rentang 4,37-5,17 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Sumbar 2025 Tumbuh di Rentang 4,37-5,17 Persen

Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar Irfan Sukarna menyampaikan kondisi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Sumbr. (Foto: Infopublik)

Langgam.id - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat pada 2025 berada pada rentang 4,37-5,17 persen. Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar Irfan Sukarna mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh permintaan domestik sebagai motor utamanya.

Irfan menilai, kinerja perekonomian Sumbar masih dapat dioptimalkan guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi. "Diperlukan reformasi struktural untuk mencapai transformasi ekonomi yang lebih tinggi, inklusif, dan berkelanjutan," ujarnya dikutip dari Infopublik, Minggu (1/12/2024).

Menurutnya, terdapat empat simpul reformasi yang perlu diperhatikan untuk mendukung transformasi ekonomi. Pertama, perlu didukung oleh iklim investasi yang memadai.

“Perbaikan iklim investasi di Sumbar dapat menjadi salah satu upaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing daerah. Hal-hal seperti kemudahan perizinan, kepastian regulasi, serta perbaikan akses pembiayaan dapat mendorong kegiatan pelaku usaha yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” ucapnya dalam pertemuan tahunan BI Sumbar di Aula BI Perwakilan Sumbar, Padang, Jumat (29/11/2024).

Kedua, menjalin erat perantau Sumbar sebagai motor pertumbuhan ekonomi. Sumbar memiliki peluang besar untuk memperkuat perekonomian daerah melalui ekosistem investasi yang melibatkan kemitraan antara pemerintah daerah, pelaku usaha lokal, dan diaspora Minangkabau.

Ketiga, mendorong peningkatan produktivitas khususnya sektor ekonomi utama. Mengingat sektor pertaniandan dan industri pengolahan di Sumbar saat ini dihadapkan oleh tantangan produktivitas. Keterhubungan dua sektor utama ini merupakan pilar penting dalam menciptakan nilai tambah produk

Keempat, irama yang selaras dalam pembangunan ekonomi provinsi dan kabupaten/kota. Pembangunan satelit pusat ekonomi di Sumbar yang berfokus pada sektor unggulan masing-masing wilayah.

“Sebagai contoh, Kota Padang sebagai ibu kota provinsi dapat difokuskan sebagai satelit jasa seperti pendidikan dan kesehatan bertaraf internasional. Pasaman Barat dan Dharmasraya dapat didorong untuk melakukan hilirisasi industri kelapa sawit dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berfokus pada pengolahan hasil sawit, sehingga dapat menciptakan nilai tambah. Selain itu Kepulauan Mentawai dan Bukittinggi didorong untuk mengembangkan potensi pariwisata dengan memperkuat sektor pariwisata berbasis budaya dan alam,” ucapnya.

Menurut Irfan, menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks, perlu optimistis dan waspada. Sinergi menjadi kunci dari pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berdaya tahan. (*/Fs)

Baca Juga

Capacity Building Wartawan BI Sumbar, Manfaatkan Teknologi untuk Penyebaran Informasi
Capacity Building Wartawan BI Sumbar, Manfaatkan Teknologi untuk Penyebaran Informasi
Jaga Pertumbuhan Ekonomi, BI Dorong Pemda Optimalkan Sektor Pertanian
Jaga Pertumbuhan Ekonomi, BI Dorong Pemda Optimalkan Sektor Pertanian
BI Resmikan Stakeholder Room Fasilitasi Koordinasi dengan Mitra Kerja
BI Resmikan Stakeholder Room Fasilitasi Koordinasi dengan Mitra Kerja
Transaksi Lewat QRIS di Sumbar Diprediksi Meningkat Selama Ramadan
Transaksi Lewat QRIS di Sumbar Diprediksi Meningkat Selama Ramadan
BI Sumbar Buka Layanan Penukaran Uang Baru, Ini Lokasi dan Jadwalnya
BI Sumbar Buka Layanan Penukaran Uang Baru, Ini Lokasi dan Jadwalnya
BI Sumbar Luncurkan Serambi 2024, Siapkan Rp3,6 Triliun Uang Baru untuk Lebaran
BI Sumbar Luncurkan Serambi 2024, Siapkan Rp3,6 Triliun Uang Baru untuk Lebaran