BI: Pemilu Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 2019

BI: Pemilu Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 2019

Pertumbuhan ekonomi Sumbar 2014-2018 dan prakiraan triwulan kedua 2019. (Sumber: BI Sumbar)

Langgam.id - Pemilihan umum 2019 yang dilanjutkan dengan masuknya Ramadan dan Idul Fitri diprakirakan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di Sumatra Barat (Sumbar).

Demikian salah satu hasil '​Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sumatera Barat' yang dilansir Bank Indonesia, Senin (11/3/2019) yang lalu.

"Publikasi ini merupakan hasil asesmen terhadap perkembangan ekonomi terkini dari Sumbar," sebut Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumbar Eny Dwi Tjahjono, dalam pengantarnya.

Menurutnya, hal tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, keuangan daerah, stabilitas sistem keuangan dan perbankan. Selain itu, juga sistem pembayaran, kesejahteraan masyarakat, kondisi ketenagakerjaan, prospek perekonomian ke depan dan beberapa isu ekonomi terkini di Sumbar.

Menurut publikasi tersebut, masa kampanye diyakini menggerakkan komponen LNPRT yang selanjutnya ditransmisikan ke konsumsi rumah tangga.

LNPRT akronim dari lembaga non profit yang melayani rumah tangga. Maksudnya, berbagai pengeluaran oleh lembaga untuk pengadaan barang dan jasa yang secara prinsip mempunyai fungsi dalam melayani rumah tangga.

"Selain itu, tingginya aktivitas ekonomi saat Ramadan dan Idul Fitri dan pemberian tunjangan hari daya (THR) juga akan berdampak pada peningkatan konsumsi rumah tangga," sebut publikasi itu.

Tradisi pulang basamo masyarakat Minang saat perayaan libur Idul Fitri juga diprakirakan akan membawa pengaruh. Yakni, menopang lapangan usaha perdagangan, transportasi perdagangan dan lapangan usaha penyedia akomodasi mamin (makan minum) alias kuliner.

"Laju pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan kedua 2019 diperkirakan meningkat pada kisaran 5,2 hingga 5,6 persen."

Pertumbuhan ini diprediksi meningkat dibanding triwulan pertama yang diprakirakan berada pada level 4,8 hingga 5,2 persen.

Melambatnya perekonomian di triwulan pertama, menurut analisa BI, terkait normalisasi aktivitas ekonomi di awal tahun. "Seluruh komponen pembentuk PDRB diperkirakan melambat, kecuali konsumsi rumah tangga yang terjaga pada level tinggi."

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, laju inflasi di triwulan I 2019 diprakirakan juga melambat dibandingkan prakiraan triwulan sebelumnya, dengan rentang inflasi 2,2% - 2,6%.

Mulai lancarnya pasokan, kondusifnya cuaca dan normalisasi permintaan setelah libur akhir tahun diyakini akan menjadi penyebab utama meredanya tekanan inflasi kelompok bahan pangan.

Sementara itu, dua hal lainnya dipercaya akan memengaruhi laju inflasi kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan ke bawah. Pertama, keputusan pemerintah menurunkan harga BBM non subsidi sebanyak dua kali sampai dengan bulan kedua di triwulan I 2019. Kedua, penurunan harga avtur untuk industri penerbangan

Secara tahunan, prakiraan BI, pertumbuhan ekonomi Sumbar tahun 2019 berada pada kisaran 5,1 sampai dengan 5,5 persen. Angka ini meningkat dibandingkan pertumbuhan pada 2018 sebesar 5,14 persen. (*/HM)

Baca Juga

Transaksi Lewat QRIS di Sumbar Diprediksi Meningkat Selama Ramadan
Transaksi Lewat QRIS di Sumbar Diprediksi Meningkat Selama Ramadan
BI Sumbar Buka Layanan Penukaran Uang Baru, Ini Lokasi dan Jadwalnya
BI Sumbar Buka Layanan Penukaran Uang Baru, Ini Lokasi dan Jadwalnya
BI Sumbar Luncurkan Serambi 2024, Siapkan Rp3,6 Triliun Uang Baru untuk Lebaran
BI Sumbar Luncurkan Serambi 2024, Siapkan Rp3,6 Triliun Uang Baru untuk Lebaran
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wahyu Wibawa mengungkap beberapa alasan yang menentukan tingkat adopsi varietas padi di
Tahun Lalu Ekonomi Sumbar Hanya 4,62 Persen, BI Sarankan 3 Kunci Dongkrak Pertumbuhan
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BI mencatat, terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian Sumbar selama delapan tahun terakhir.
BI Proyeksikan Ekonomi Sumbar Bisa Tumbuh 5,31 Persen Tahun Ini
BI Perkuat Kebijakan Moneter Jaga Stabilitas Nilai Tukar dan Tingkat Inflasi
BI Perkuat Kebijakan Moneter Jaga Stabilitas Nilai Tukar dan Tingkat Inflasi