Langgam.id - Irjen Fakhrizal akan pindah tugas untuk menjabat posisi barunya sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri, sesuai dalam Surat Telegram bernomor ST/3229/XII/KEP/2019 yang dikeluarkan Mabes Polri. Ia akan meninggalkan Sumatra Barat (Sumbar) setelah menjalankan tugas lebih 3 tahun sebagai Kapolda.
Menjelang kepindahannya, sejumlah tokoh di Sumbar menyambangi ruang kerja Jenderal bintang dua ini pada Senin (9/12/2019). Mereka terdiri dari alim ulama hingga cadiak pandai (cendikiawan).
Adapun tokoh yang hadir di antaranya, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumbar Prof Duski Samad, Ketua DPW Muhammadiyah Sumbar Shofwan Karim, Buya Bagindo Leter, Buya Masoed Abidin serta sejumlah tokoh lainnya. Mereka mengucapkan terima kasih atas kinerja Irjen Fakhrizal selama menjadi Kapolda Sumbar.
"Kami datang mewakili masyarakat Sumbar dan sangat pantas kami ucapkan terima kasih kepada Kapolda Sumbar yang telah dijabat oleh Irjen Pol Fakhrizal, barangkali yang termasuk terlama, 3 tahun," ujar Buya Masoed Abidin.
Buya Masoed Abidin berharap kerja keras beserta seluruh jajaran menjadi ibadah yang bermanfaat.
Menurut para tokoh tersebut, Irjen Fakhrizal telah melaksanakan petuah negeri selama menjabat Kapolda. "Seperti pepatah Minang: kaluak paku kacang balimbiang, anak dipangku kamanakan dibimbiang. Urang kampung lai dibatenggangkan. Inilah hal positif upaya beliau memimpin Polda Sumbar dan yang telah dilakukan jajarannya," jelasnya.
Buya Masoed Abidin menghormati keputusan Mabes Polri memindahkan Irjen Fakhrizal ke Mabes Polri. Menurutnya dan sejumlah tokoh lainnya, persoalan kenaikan pangkat serta pindah tugas sebegai abdi negara bisa terjadi kapan saja.
"Kami menghormati keputusan institusi kepolisian, karena itu kami pesan ke beliau untuk menyampaikan terima kasih ke seluruh jajaran Polri dalam keamanan NKRI," katanya.
Meskipun akan pindah ke Mabes Polri, namun para tokoh berharap Irjen Fakhrizal dapat kembali ke kampung halaman. Ia yakin, sosok Fakhrizal akan berguna bagi masyarakat Sumbar ke depannya.
"Terselip rasa, rasa ini petuah kita. Kalau merantau, merantau kemana sajalah dulu. Nanti kalau berguna kembali ke kampung. Pulang kampung lebih membawa kebaikan dan martabat," ungkapnya.
Buya Masoed Abidin tak mengaitkan permintaan Irjen Fakhrizal untuk pulang kampung sebagai isyarat maju sebagai calon gubernur Sumbar.
"Pulang kampung jadi gubernur boleh saja. Tapi kita masalahnya belum sampai ke sana. Kami tidak meminta (jadi gubernur), masyarakat sudah meminta, yang memilih adalah masyarakat. Wartawan sudah tahu kok," tuturnya. (Irwanda)