Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi menggelar audiensi bersama belasan perwakilan Ketua dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatra Barat (BEM SB).
Audiensi ini berlangsung di Istana Gubernur Sumbar, Rabu (29/6/22). Audiensi juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar.
Dalam pertemuan itu, Koordinator Pusat Aliansi BEM SB, Irwandi mengaku kecewa terhadap Mahyeldi dan pimpinan provinsi karena sering tidak menjumpai mereka dalam sejumlah aksi unjuk rasa yang digelar.
"Kami sangat kecewa karena saat kami aksi, Pak Mahyeldi tidak pernah menjumpai kami di lapangan," ujar Irwandi, Rabu (29/6/2022).
Dia juga menjelaskan, mahasiswa hanya ingin menyampaikan aspirasi masyarakat terkait permasalahan yang terjadi di Indonesia dan di Sumbar pada khususnya. Kemudian, sebelum aksi, Irwandi mengaku mahasiswa juga telah melakukan kajian-kajian mendalam.
Aksi tersebut, kata Irwandi, seperti aksi tentang vaksinasi di Sumbar masih rendah, aksi satu tahun kepemimpinan Mahyeldi, aksi hari buruh, dan baru-baru ini ada aksi penolakan terhadap RUU PPP dan Omnibus Law.
"Dari sekian banyak aksi itu, Pak Mahyeldi tidak pernah hadir, padahal kami sudah melakukan kajian sebelum aksi," jelasnya.
Pihaknya juga menyampaikan sejumlah permasalahan agar bisa ditindaklanjuti oleh Pemprov Sumbar. Permasalahan tersebut seperti distribusi pupuk bersubsidi yang belum merata, pencemaran lingkungan, serta tuntutan agar Pemprov Sumbar meningkatkan jumlah dan kualitas penyuluh pertanian.
Kali, BEM SB juga menyorot inflasi di Sumbar dan kenaikan harga kebutuhan pokok yang berimbas kepada kehidupan masyarakat. Aliansi BEM SB juga meminta kesejahteraan buruh, rencana penghapusan tenaga honorer di Sumbar, masih tingginya kasus stanting, dan lainnya.
"Kami berharap Pemprov Sumbar bisa menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut," ucapnya.
Dalam pertemuan itu, Irwandi juga mengapresiasi karena Gubernur Mahyeldi sudah menyempatkan waktunya di sela-sela kesibukan.
"Tanggapannya juga berbasis data, makanya kami bisa menerima karena data-data yang diberikan tidak berbanding jauh dengan data yang kami sampaikan," paparnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengucapkan terima kasih atas kritikan dan masukan mahasiswa atas penyelenggaraan pemerintahan agar bisa lebih baik. Menurut dia, dari aksi yang digelar mahasiswa, dirinya memang kadang tidak bisa hadir.
"Saya dengan Wagub saling berbagi. Dan ada beberapa asisten, kepala OPD, yang menemui. Saya mohon maaf jika itu tidak sesuai harapan. Semoga ke depannya bisa dipenuhi," ujarnya.
Mahyeldi juga berjanji akan mempelajari semua masukan yang disampaikan, dan itu akan disinergikan.
"Tadi juga sudah ada yang langsung dijawab dan harapan dari mahasiswa bagaimana pertemuan-pertemuan seperti ini dapat sering dilakukam akan kami jadwalkan juga," tuturnya.
Mahyeldi juga mengatakan, jika ada mahasiswa yang ingin bertemu dengannya secara khusus tanpa melalui surat, bisa langsung datang ke Istana Shalat saat Salat Subuh berjamaah.
"Kita akan fasilitasi adik-adik mahasiswa yang ingin melakukan diskusi, silakan saja datang ke istana, kita salat subuh berjamaah bersama," katanya.