Langgam.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terjadi penambahan investor saham baru di Sumatra Barat (Sumbar) sepanjang tahun ini sebanyak 8.954 SID (single investor identification) atau investor saham. Sehingga totalnya mencapai 34.336 investor.
Kepala BEI Perwakilan Sumbar Early Saputra mengatakan animo masyarakat Sumbar untuk berinvestasi di bursa saham cukup tinggi. Terlihat dari tingginya pertambahan jumlah investor baru, yakni sebanyak 8.954 investor hanya dalam empat bulan.
"Pertambahannya (investor saham di Sumbar) cukup tinggi. Padahal selama pandemi, sosialisasi hanya dilakukan secara daring, artinya animo masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal cukup tinggi," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Secara keseluruhan, investor semua efek asal Sumbar di Bursa Efek Indonesia, termasuk reksadana dan obligasi mencapai 71.556 investor.
Sebaran investor tersebut paling banyak berasal dari Kota Padang sebanyak 27.160 SID, Kabupaten Agam sebanyak 5.692 SID, dan Tanah Datar sebanyak 4.751 SID.
Selanjutnya disusul Kota Bukittinggi, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Payakumbuh, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kota Solok, Dharmasraya, Pasaman, Sijunjung, Kota Padang Panjang, Kota Pariaman, Solok Selatan, Kota Sawahlunto, dan Kepulauan Mentawai.
Sementara itu, transaksi saham warga Sumatra Barat sepanjang Januari – April 2021 mencapai Rp5,94 triliun, atau mengalami peningkatan sangat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Total dari Januari – April 2021, transaksi saham warga Sumbar sudah mencapai Rp5,94 triliun. Artinya, rata-rata transaksi bulanan berkisar Rp1,5 triliun,” kata Early. (*/HFS)