Langgam.id - Produk asal Sumatra Barat (Sumbar) berpeluang menembus pasar negara-negara di benua Afrika karena dinilai memiliki kualitas yang bisa bersaing dan kedekatan sejarah.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, sejumlah produk asal Sumbar yang diekspor itu diantaranya cassiavera ke Aljazair, cengkeh ke Nigeria, tepung kelapa ke Maroko, CPO ke Tanzania dan Kenya dan beberapa produk lain.
"Saat ini produk kita sudah cukup banyak ke Afrika. Namun kita terus berupaya agar jumlahnya bisa terus meningkat," katanya saat mengikuti zoom meeting "Potensi Ekspor ke Afrika dan Negara Lainnya" di Padang, Kamis (8/7/2021).
Dirinya berencana, ke depan, Pemprov Sumbar berupaya untuk terus meningkatkan jenis produk dan jumlah yang akan diekspor diantaranya dengan pendekatan sister city.
Beberapa kota di Sumbar terangnya, sudah memiliki hubungan baik dengan daerah di Afrika dan Timur Tengah seperti di Maroko.
Pendekatan tersebut dinilai bisa memberikan ruang untuk saling memahami keunggulan produk dan kebutuhan masing-masing daerah. Hal itu akan membuka kemungkinan perdagangan.
"Sumbar juga memiliki Pelabuhan Teluk Bayur yang bisa dimanfaatkan menjadi gerbang Indonesia bagian barat untuk ekspor," katanya.
Kedekatan dari Segi Kuliner
Kuasa Usaha ad interim Kareem International, Yusra Khan berharap bisa memberikan sumbangsih untuk kemajuan daerah. Apalgi sebagai warga Minangkabau.
Yaitu, dengan membantu perdagangan ekspor produk Sumbar ke negara-negara Afrika.
"Dalam beberapa hal, Indonesia termasuk Sumbar memiliki kedekatan yang lebih baik dibandingkan Afrika dengan Eropa. Misalnya dari segi kuliner," ujarnya.
Menurutnya, ada kedekatan rasa kuliner antara randang dari Sumbar dengan kuliner di Afrika bagian Timur. Kedekatan itu adalah potensi yang bisa dimanfaatkan untuk menjalin dan meningkatkan perdagangan antara dua daerah.
Ia mengatakan, Afrika adalah daerah yang sedang tumbuh. Ke depan perekonomiannya akan semakin baik karena itu sejak awal Sumbar harus bisa memanfaatkan hal itu.
Sementara itu, CEO Kareem International, Isnandar mengatakan, berdasarkan pengamatannya beberapa tahun berkiprah dalam perdagangan internasional, rendahnya tingkat ekspor Indonesia bukan karena tidak memiliki produk. Tetapi tidak memiliki pedagang di luar negeri.
Hal itu yang mendorongnya mendirikan perusahaan khusus untuk ekspor ke Afrika.
"Kami berharap bisa membantu daerah termasuk Sumbar untuk mengekspor produk ke Afrika," katanya.