Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bersama instansi terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya menekan laju inflasi. Di antaranya dengan menjaga suplai pangan, ketersediaan pupuk, hingga mengintervensi pasar melalui operasi pasar, dan pameran.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat didatangi anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jumat (9/9/2022).
Menurut Mahyeldi, terkait pupuk, pihaknya mengalami kendala akibat perang Rusia-Ukraina. Sehingga menyebabkan salah satu komponen impornya terhambat.
"Ini berdampak pada lambatnya distribusi pupuk kepada petani. Tapi, kita tetap mendorong para peternak untuk mengolah pupuk organik," ujar Mahyeldi dikutip dari rilis Diskominfotik Sumbar, Sabtu (10/9/2022).
Upaya lain yang dilakukan, kata Mahyeldi, dengan mengoptimalisasi Kelompok Wanita Tani (KWT) serta menggelar pameran. Salah satu pameran yang segera digelar, yaitu Sumbar Malagak, 29 September 2022.
"Mudah-mudahan dengan kehadiran Komisi XI hari ini ke Sumbar akan menambah semangat kami dan juga memberikan masukan berharga untuk terus menekan lalu inflasi," ungkapnya.
Baca juga: Usai Disentil Jokowi, Mahyeldi Sebut Inflasi Sumbar Kini Sudah Turun Jadi 7,1 Persen
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Febrio Kacaribu mengatakan, dengan tingkat inflasi Sumbar saat ini mencapai 8,01 persen, diperlukan perhatian stakeholder terkait, dan koordinasi yang baik diantara TPKAD serta TPID.
"Kami juga terus berperan aktif menjaga stabilitas melalui optimalisasi distribusi. Mohon support dari Komisi XI," kata Febrio.
—