Bedah Buku 12 Profesor Wanita Faterna, Rektor Unand: Jadi Motivasi untuk Profesor Lainnya

Bedah Buku 12 Profesor Wanita Faterna, Rektor Unand: Jadi Motivasi untuk Profesor Lainnya

12 profesor wanita Faterna Unand yang menulis buku bersama dengan judul Peran Guru Besar Wanita Fakultas Peternakan Universitas Andalas dalam Menunjang Pembangun Peternakan di Indonesia. (Foto: Humas Unand)

Langgam.id - Karya buku dari 12 Profesor wanita Fakultas Peternakan (Faterna) Universitas Andalas dibedah oleh reviewer pada Kamis (18/8) secara hybrid di Ruang Rapat Senat Gedung Rektorat Kampus Unand Limau Manis Padang.

Karya tersebut berjudul Peran Guru Besar Wanita Fakultas Peternakan Universitas Andalas dalam Menunjang Pembangun Peternakan di Indonesia yang terdiri dari empat bagian yakni bagian Ternak Ruminansia, Ternak Unggas, Teknologi dan Industry Pakan, dan Bioteknologi Hasil Ternak.

12 guru besar wanita tersebut yakni Prof. Dr. Ir. Arnim, M.S, Prof. Dr. Ir. Zaituni Udin, M.Sc, Prof. Dr. Ir. Fauzia Agustin, M.S, Prof. Dr. Ir. Mardiati Zain, M.S, Prof. Dr. Ir. Wizna, M.S, Prof. Dr. Ir. Mirnawati, M.S, Prof. Dr. Ir. Husmaini, M.P, Prof. Dr. Ir. Maria Endo Mahata, M.S, Prof. Dr. Ir. Nuraini, M.S, Prof. Dr. Ir. Yetti Marlida, M.S, Prof. drh. Hj. Endang Purwati, M.Sc, Ph.D, dan Prof. Dr. Ir. Salam N. Aritonang, M.S.

Sedangkan reviewernya yaitu Prof. Novirman Jamarun, MSc (Universitas Andalas), Prof. Oscar Sjofjan, M.Sc, IPU. ASEAN ENG (Universitas Brawijaya), dan Associate, Prof. Ts. Dr. Nurul Huda (Universiti Malaysia Sabah).

Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengemukakan ini momentum dan motivasi bagi Profesor lain dan juga para peneliti untuk menghasilkan karya dalam bentuk buku. “Buku ini mengambarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para Profesor wanita Faterna sebagai bentuk kinerja untuk menunjang pembangunan peternakan di Indonesia,” sambungnya.

Ia menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada Guru Besar wanita telah menyelesaikan buku ini yang bertitik tolak untuk memenuhi kebutuhan protein hewani nasional asal ternak dari hasil penelitian dan kompilasi tulisan serta gagasan baru.

Rektor Yuliandri berharap kinerja para Guru besar ini dapat ditingkatkan dan menular serta secara kontinu melahirkan inovasi-inovasi khususnya dibidang peternakan dan bidang lain pada umumnya yang dapat menjawab tantangan pembangunan di masa depan.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penilitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Dr. Ing Uyung Gatot Syafrawi Dinata, MT mengatakan dalam hal publikasi buku Universitas Andalas terbanyak secara nasional yakni 3.200 judul buku yang dihasilkan oleh dosen-dosen.

Ia mengapresiasi Guru Besar yang menerbitkan buku bertaraf nasional dan juga bisa disadur dalam bahasa inggris. “Semangat kita semua dosen-dosen Universitas Andalas agar hasil karya pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan inovasi selalu dipublikasikan tidak hanya dalam bentuk jurnal proseding tetapi juga dalam bentuk buku,” ujarnya.

Baginya, ini akan menambah jumlah karya buku di Univesitas Andalas dan akan bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha dan dunia industri, serta juga akan menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan.

Baca Juga

Seminar Internasional FATETA Unand Bahas Inovasi Teknologi Pertanian untuk Mendukung Ekonomi Sirkular
Seminar Internasional FATETA Unand Bahas Inovasi Teknologi Pertanian untuk Mendukung Ekonomi Sirkular
Inovasi Teknologi Pengolahan Produk Turunan Pala
Inovasi Teknologi Pengolahan Produk Turunan Pala
Efa Yonnedi Terpilih Jadi Rektor Unand Periode 2023-2028
Efa Yonnedi Terpilih Jadi Rektor Unand Periode 2023-2028
Diiringi Gendang Saat Daftar, Ini Visi Misi Charles Simabura Jika Terpilih jadi Rektor Unand
Diiringi Gendang Saat Daftar, Ini Visi Misi Charles Simabura Jika Terpilih jadi Rektor Unand
Unand Terima Penghargaan Permohonan Paten dan Pencatatan Ciptaan Tertinggi dari Kemenkumham
Unand Terima Penghargaan Permohonan Paten dan Pencatatan Ciptaan Tertinggi dari Kemenkumham
Langgam.id - Rektor Unand, Yuliandri menilai aksi menyuruh potong celana di asrama telah melenceng dari konsep pembinaan.
Rektor Unand: Sanksi Potong Celana di Asrama Melenceng dan Tak Dapat Dibenarkan