Langgam.id - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja mengajak generasi Z untuk ikut terlibat dalam setiap proses pesta demokrasi. Hal itu ia katakan dalam kegiatan Kuliah Umum dan Pendidikan Pengawasan Pemilu di Lingkungan Akademik, bertema Generasi Z dalam Pusaran Demokrasi, Pemilu, dan Pengawas Pemilu di ruang sidang Senat Universitas Negeri Padang, Senin (15/11/2021).
Menurut Bagja, peran aktif generasi Z yang akan menjadi bagian dari pemilih pada Pemilu dan Pilkada Tahun 2024 nanti dapat diwakili melalui keterlibatan mahasiswa secara proaktif. Peran itu harus muncul dan diimplementasikan sebagai rangkaian tugas dan fungsinya sebagai ujung tombak demokrasi.
"Di samping itu, lingkungan pendidikan yang terdiri dari lintas generasi harus ikut terlibat dalam setiap proses demokrasi," ujarnya, dalam keterangan yang diterima langgam.id, Kamis (18/11/2021).
Dalam iven ilmiah yang dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph.D, ini disampaikan pula fakta bahwa pada pemilu 2024 nanti 60 persen pemilih adalah dari generasi Z.
Tantangan demokrasi ke depan harus menjadi momentum bagi demokrasi yang lebih baik, sementara pelaksanaan demokrasi di semua level di Indonesia masih terperangkap dalam prosedural demokrasi. Untuk itu, pada Pemilu ke 6 tahun 2024 seharusnya kualitas demokrasi mulai bergeser dari demorkasi prosedural ke demokrasi substansial.
Dalam sambutannya, Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D menekankan arti penting penerapan asas-asas demokrasi yang bernilai moral dan sesuai dengan karakter bangsa. Negara demokratis ditandai oleh selalu terserapnya aspirasi dari seluruh warga negara dan terciptanya tanggung jawab yang mengayomi seluruh elemen bangsa oleh para pemimpin.
“Kita menunggu lahirnya agen-agen dan aktivis demokrasi yang bernas dari UNP dan menjadi katalisator demokratisasi bangsa dan negara secara umum ke depan,” demikian Rektor UNP.
Lebih jauh, melalui kesempatan Kuliah Umum yang diselenggarakan atas kerja sama antara Bawaslu-R.I dengan Labor Jurusan Sosiologi, FIS-UNP ini, dan untuk meningkatkan peran serta perguruan tinggi di dalam pengawasan partisipatif terutama dalam menghadapi pemilu 2024, Bawaslu Sumatra Barat menjalin kerjasama melalui penandatanganan MoU dengan fakultas Ilmu Sosial dan PKS dengan 3 Prodi di lingkungan FIS; Prodi Pendidikan Sosiologi, PPKN, dan S2 PPKN.
Penandatanganan MoU disaksikan secara langsung oleh Dekan FIS UNP Dr. Siti Fatimah, M.Pd., M.Hum dan Ketua Bawaslu Sumatera Barat Surya Efitrimen, S.Pt., MH. Sedangkan Penandatangan PKS dilakukan oleh Dr. Eka Vidya Putra, M.Si (Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi), Dr. Hasrul, M.Si (Ketua Prodi PPKN), Susi Fitria Dewi, Sos, M. Si, Ph.D (Ketua Prodi S2 PPKN).
Di samping itu, di kesempatan yang sama, Rektor UNP berkenan membuka iven Sociology Week, dengan tema: "Adaptation is easy, sociology is hard".
Rangkaian kegiatan di antaranya adalah kuliah umum dengan Butet manurung bertema; budaya dan pendidikan, lomba media pembelajaran, lomba debat sosiologi, dan lomba sosiologi visual. Iven ini diadakan pada 15 - 20 November 2021, pesertanya adalah mahasiswa Sosiologi se Indonesia. Dalam kegiatan sociology week kali ini HIMA sosiologi UNP berkolaborasi dengan Komisi Informasi Sumbar, Sumatra Institute, Decause, Reevolt institute. (rls)