Langgam.id - Kafilah asal Dharmasraya, Yunia Safitri mempersiapkan laporan ke Ombudsman Sumatra Barat (Sumbar) terkait persoalan tersingkir jadi peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVIII 2020. Laporan itu dilakukan karena merasa aduannya belum juga menemukan titik terang.
Yunia Safitri mengatakan dirinya ingin mencari kejelasan mengapa namanya menjadi hilang di tengah jalan, padahal dirinya juara 1 MTQ Provinsi Sumbar pada tahun 2019 lalu. Selain itu, selama ini aturan yang diberlakukan bahwa yang juara 1 yang semestinya mewakili ke tingkat Nasional.
"Itu aturan yang berlaku selama ini, Kalau pun ada kesepakatan, ketika kita minta, pihak LPTQ tidak bisa memperlihatkan kepada kita bahwa kesepakatan itu ada secara tertulis," katanya, Senin (19/10/2020).
Dirinya mempertanyakan, mengapa mesti ada penilaian ulang ketika Training Center (TC). Padahal tahun-tahun sebelumnya yang juara 1 di tingkat Provinsi yang ikut TC itu cuma dilatih dan langsung mewakili ke tingkat Nasional.
Sekarang penilaian ulang itu tetap dilaksanakan oleh pihak Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumbar, tetapi tidak pula untuk setiap cabang. Bahkan ada cabang-cabang yang juara 1 nya malah tidak dikutkan TC.
"Jadi kesannya tidak ada aturan yang jelas dan konsisten, kami mempertanyakan apa dasar hukumnya dilakukan penilaian ulang ketika TC, kami merasa ini hanya akal-akalan pelatih TC saja untuk meloloskan orang-orang tertentu yg telah kalah d MTQ Nasional tingkat Provinsi," katanya.
Dirinya sudah mengetahui bahw apa yang dialaminya bisa dilaporkan kepada Ombudsman Sumbar. Saat ini ia sedang mempersiapkan laporan tersebut. Laporan dilakukan bersama peserta lain yang juga mengalami nasib yang sama dengannnya.
"Kita sedang persiapan baru dan bermusyawarah, belum hari ini ke Ombudsman, nanti sesudah bersepakat dengan calon peserta kafilah Sumbar yang lain, sudah itu baru mungkin ke Ombudsman," katanya.
Menurutnya ada 7 peserta lain yang mengalami nasib yang sama dengannya. Sehingga akan ada 8 orang nantinya bersama-sama melapor ke Ombudsman Sumbar.
Sebelumnya, Ombudsman Perwakilan Sumbar menunggu laporan Yunia Safitri terkait persoalan tersingkir jadi peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVIII 2020. Laporan itu dapat dilakukan apabila komplain kafilah asal Kabupaten Dharmasraya ini belum juga menemukan titik terang.
"Kalau tidak ada penyelesaian sifatnya antar pihak atau internal. Ini sifatnya personal, maka sebaiknya melapor ke kami," ujar Kepala Keasistenan Bidang Pencegahan Ombudsman RI Perwakilan Sumbar, Adel Wahidi, Minggu (18/10/2020).
Diakui Adel persoalan ini sudah berlarut-larut sejak beberapa hari belakangan, namun belum juga ada penyelesaian. Meskipun telah ada saling jawab dari kafilah itu sendiri dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) hingga gubernur.
"Gubernur sendiri melihat, mengatakan, sudah sesuai prosedur dengan ketentuan yang ada. Kalau tidak ada penyelesaian, sebaiknya melapor ke Ombudsman karena kami lembaga pengawas eksternal, independen," jelasnya.
