“Baruak Gadang” Sitinjau Lauik Berulah Lagi, BKSDA Surati Gubernur

“Baruak Gadang” Sitinjau Lauik Berulah Lagi, BKSDA Surati Gubernur

Ilustrasi (Pixabay.com)

Langgam.id - Seekor beruk di Jalur Sitinjau Lauik, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) kembali berulah dengan melakukan penyerangan kepada pengendara. Akibatnya, salah seorang pengendara yang melewati jalur lintas Padang-Solok itu terjatuh hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa ini pun viral setelah diunggah di media sosial (medsos) oleh salah satu akun Facebook bernama Hidayanda Rizki Sdss Wtda. Postingan yang diunggah tanggal 24 Oktober 2019 itu, dibanjiri komentar warganet dan meminta pihak terkait dapat mengambil langkah cepat untuk mengatasi agar tidak jatuh korban jiwa.

Dari pengamatan langgam.id, hingga Rabu (30/10/2019) sore, postingan terkait korban diserang beruk itu, telah dibagikan ulang sebanyak 711 kali oleh pengguna Facebook lainya dan dikomentari sebanyak 410 kali.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Erly Sukrismanto mengaku, telah mengetahui kejadian penyerangan beruk terhadap pengendara tersebut. Dalam waktu dekat, pihaknya bersama instansi terkait akan melakukan rapat bersama dalam upaya penanganan konflik satwa liar itu.

“Dalam waktu dekat akan rapat. Memang butuh waktu bagaimana langkah yang akan diambil selanjutnya. Kami juga ada bidang penangganan konflik satwa, tapi segera kami bicarakan bagaimana langkah-langkah alternatif selanjutnya," ujar Erly dihubungi langgam.id, Rabu (30/10/2019).

Erly juga mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera menyurati Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar dalam penangganan selanjutnya. Kemungkinan, langkah yang akan diambil dengan melakukan penangkapan.

“Sebelumnya baru disampaikan secara lisan kepada Pak Gubernur dan Wagub. Mungkin setelah surat resmi baru ditangkap dengan cara dibius atau pakai jaring. Kalau sudah ditangkap akan kami bawa ke kawasan konservasi atau dibawa ke hutan yang dalam," ujarnya.

Ia menduga, penyerangan beruk kepada pengendara akibat minimnya pasokan makanan yang didapat oleh satwa tersebut. Apalagi, selama ini masyarakat juga sering memberikan makanan secara langsung kepada beruk.

"Ini yang membuat beruk melakukan penyerangan. Biasanya pengendara berhenti lalu memberikan makan, tapi sekarang tidak ada lagi makanya hewan ini melakukan penyerangan," bebernya.

Erly juga mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas memberikan makanan kepada beruk yang berada di tepi jalan. Hal ini agar beruk tidak terbiasa dapat makanan dari masyarakat dan tidak agresif apabila tidak mendapat makan.

"Apabila aktivitas memberikan makanan kepada beruk di tepi jalan ini tidak dihilangkan, bisa-bisa semua beruk nanti melakukan penyerangan. Tidak hanya di Sitinjau Lauik, tapi juga nanti bisa terjadi di jalur lintas Padang-Painan," tuturnya. (Irwanda/RC)

Baca Juga

Longsor di Sitinjau Lauik: Ada Pengendara Terhempas Longsor ke Jurang
Longsor di Sitinjau Lauik: Ada Pengendara Terhempas Longsor ke Jurang, Lalu Lintas Padang - Solok Masih Lumpuh
Seekor beruang Madu kembali terlihat memasuki area perumahan staf PT Mitra Kerinci di Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir,
Sempat Resahkan Warga, Seekor Beruang Madu Masuk Perangkap di Solok Selatan
Jalan Sitinjau Lauik yang menghubungkan Padang - Solok hingga Pulau Jawa, sudah bisa dilalui sekitar pukul 20.30 WIB, Selasa (7/5/2024).
Sempat Lumpuh Total Akibat Longsor, Jalur Sitinjau Lauik Sudah Bisa Dilewati
Tim Balai KSDA Sumbar mendatangi Bendungan PLTMH Tango di Pasaman Barat. Kedatangan ini karena adanya informasi dari masyarakat Kajai Selatan
Seekor Tapir Terjebak di Bendungan di Pasbar, BKSDA Sumbar Lakukan Verifikasi di Lokasi
Dua warga Nagari Simanau, Kecamatan Tiga Lurah, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, diserang beruang madu pada Minggu (14/4/2024).
2 Warga Simanau Kabupaten Solok Diserang Beruang Madu, 1 Luka Parah
Seekor Binturung terjebak dalam perangkap babi yang dipasang oleh masyarakat di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) pada Selasa .
Seekor Binturung Masuk Perangkap Babi di Tanah Datar, Begini Kondisinya Kini