Langgam.id- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh kunjungi Kabupaten Tanah Datar untuk studi tiru penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Sekretaris Bappeda Kabupaten Simeulue Suparmi Iskandar selaku ketua rombongan menyampaikan, dipilihnya Tanah Datar sebagai lokasi studi tiru informasi dan mendapatkan kiat-kiat penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah karena perolehan daerah tersebut yang mendapat peringkat terbaik nasional.
"Tanah Datar kami pilih karena dinilai berhasil dalam bidang perencanaan, bahkan tahun 2019 yang lalu menjadi yang terbaik di tingkat nasional kategori kabupaten pada ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD)," tuturnya dikutip dari tanah.datar.go.id, Jumat, (10/12).
Lanjut dia, pihaknya juga ingin menuju hal tersebut, dimulai dari meraih prestasi di tingkat provinsi Aceh. kemudian kunjungan jug ajang silaturahmi antara Tanah Datar dan Povinsi Aceh.
Menurutnya sebagian bahasa masyarakat Simeulue juga mirip dengan bahasa Minang di sini. Jadi dari segi bahasa orang Aceh banyak kemiripan dengan bahasa Minang, cuma beda dialek saja.
"Minangkabau adalah penyebar agama Islam pertama di daerah kami dan makam beliau saat ini menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi peziarah,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Baperlitbang Tanah Datar Alfian Jamrah menyambut baik kunjungan tersebut. Mneurutnya Tanah Datar adalah daerah yang tidak punya industri dan tambang dalam skala besar, sektor andalan daerah ini adalah pertanian dan pariwisata.
"Masyarakat di sini lebih kurang 60 persen bergerak di bidang pertanian namun umumnya hanya dalam skala kecil. Penguasaan lahan rata-rata 0,2 hektar per orang,” katanya.
Kemudian berkat kerja sama dan dukungan semua pihak, lima tahun berturut-turut Tanah Datar meraih peringkat terbaik tingkat provinsi dan tahun 2019 menjadi terbaik di tingkat nasional.
"Indikator utama penilaiannya adalah perencanaan dan capaian hasil pembangunan,” ujarnya.
Ia menambahkan, capaian pembangunan Tanah Datar secara umum terjadi perbaikan dalam laju pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita, angka kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia, tingkat pengangguran terbuka.
“Tidak ada anak Tanah Datar lulusan SLTA yang gagal melanjutkan di PTN yang karena alasan biaya. Kita bantu melalui APBD, Baznas, Perantau dan CSR,” ujarnya. (*/Rhm/Lisa Septri Melina).