• Masuk
  • Daftar
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Langgam.id
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
Langgam.id
Home Berita

Banyak Warga Hilang Pencaharian Imbas Covid-19, DPRD Sumbar Minta Semua Diberi Bantuan

Rahmadi
07/04/2020 | 12:15 WIB
A A
DPRD Sumbar, dprd miliar

Ilustrasi - Gedung DPRD Sumbar. (Foto: Rahmadi)

Langgam.id – Banyak warga Sumatra Barat yang selama ini mampu, sejak pandemi Covid-19 kehilangan mata pencaharian. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) meminta pemerintah provinsi bekerja sama dengan kabupaten dan kota membantu seluruh warga yang terkena dampak tersebut.

Demikian dikatakan Ketua DPRD Sumbar Supardi, di Padang, Selasa (7/4/2020). “Dalam memberikan bantuan harus jelas, terukur, dan tepat sasaran kepada masyarakat yang memang berhak menerima bantuan. Jadi targetnya itu benar-benar masyarakat yang terkena dampak langsung,” katanya.

Baca Juga

Seluruh Korban Pikap Jatuh ke Laut di Padang Ditemukan Meninggal

Andre Rosiade: Proyek Vaksin BUMN Jangan Sampai Rugi

Masyarakat yang akan diberi bantuan, menurutnya, bukan saja yang tergolong dalam program keluarga harapan (PKH), sebab mereka sudah memiliki bantuan tersendiri. “Memang kemungkinan ada dari mereka yang masuk, tapi belum tentu semuanya.”

Menurutnya, ada golongan masyarakat yang selama ini termasuk mampu, namun akibat Covid-19 di Sumbar menjadi kesulitan mata pencarian mereka, sehingga perlu diberi bantuan. Contohnya, tukang ojek, pedagang asongan, pedagan kecil, dan banyak yang lainnya. “Jadi kita berharap jangan terpaku sama data PKH,tapi betul-betul kepada masyarakat yang terkena itu,” ujarnya.

Cara menemukan masyarakat yang terdampak itu adalah dengan menugaskan pemerintahan nagari atau kelurahan masing-masing daerah untuk melakukan pendataan. Sebab mereka yang paling tahu bagaimana kondisi warganya dan siapa yang paling berhak menerima bantuan.

Hal ini juga mencegah agar tidak ada masyarakat yang komplen karena tidak menerima bantuan. Pemprov juga diminta tidak kaku dengan data yang ada, sebab dampak corona melahirkan orang miskin baru yang sebelumnya tidak ada dalam pendataan.

Sebelumnya Pemprov berencana memberikan bantuan kepada kepada 359.910 jiwa masyarakat yang terdampak Covid-19 di Sumbar. Angka itu didapat dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kabupaten dan kota.

Namun,Supardi menilai angka tersebut tidak tepat digunakan. Data itu, menurutnya, digunakan saat negara dalam keadaan normal. Sementara saat terdampak corona seperti sekarang, pemprov diminta berpatokan kepada laporan dari masing-masing wali nagari atau kelurahan.

“Data itu tidak bisa berlaku, itu dipakai saat standar negara sepertu biasanya. Bisa jadi lebih dari itu angkanya, yang dipakai saat ini berdasarkan laporan wali nagari dan kelurahan,” katanya.

Ia mengatakan dalam data itu bisa saja termasuk keluarga PKH padahal dia telah memiliki bantuan tersendiri. Sementara corona mengakibatkan adanya orang miskin baru yang tidak ada dalam data tersebut, sehingga bantuan bisa saja salah sasaran nantinya.

Mengenai apa indikator masyarakat yang berhak menerima bantuan, hal itu dapat ditentukan oleh tim teknis di lapangan. Sedangkan bentuk bantuan dapat diberikan bahan makanan atau sembako. Jika pun tidak terpenuhi semuanya, minimal dapat memberikan bahan paling pokok seperti beras, minyak goreng, makanan siap saji, dan lainnya. (Rahmadi/SS)

Tags: Sumatra BaratVirus Corona
BagikanTweetKirim

Baca Juga

Seluruh Korban Pikap Jatuh ke Laut di Padang Ditemukan Meninggal

Seluruh Korban Pikap Jatuh ke Laut di Padang Ditemukan Meninggal

29/05/2022 | 15:10 WIB
Andre Rosiade: Proyek Vaksin BUMN Jangan Sampai Rugi

Andre Rosiade: Proyek Vaksin BUMN Jangan Sampai Rugi

29/05/2022 | 14:56 WIB
Sertijab di Polres Agam.  (Foto: Dok. Polres Agam/tribratanews.sumbar.polri.go.id)

Waka, Kasat Reskrim dan 1 Kapolsek di Polres Agam Berganti

29/05/2022 | 11:42 WIB
Petugas Basarnas sedang mencari korban. (Foto: Basarnas Padang)

Kronologi Mobil Pikap Terjun ke Laut di Padang: 3 Orang Hilang, 2 Selamat

29/05/2022 | 10:51 WIB

Discussion about this post

Terpopuler

Bangunan bekas pabrik obat di Sitinjau Lauik hanya beroperasi selama 9 bulan. Bangunan yang berdirinya 1988 itu juga disebut angker.

Menyinggahi Bangunan Bekas Pabrik Obat di Sitinjau Lauik: Terbengkalai, Terkenal Angker

27/05/2022 | 10:03 WIB

Profil Silvio Escobar, Juru Gedor Anyar Semen Padang FC

28/05/2022 | 08:49 WIB
Wali Nagari di Solok yang Berbuat Asusila hingga Video Beredar Dicopot

Wali Nagari di Solok yang Berbuat Asusila hingga Video Beredar Dicopot

25/05/2022 | 13:15 WIB

Semen Padang FC Datangkan Striker Naturalisasi Asal Paraguay Silvio Escobar

27/05/2022 | 17:15 WIB
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Jajaran Pengurus PORBBI Sumbar yang diketuai Verry Mulyadi memprotes PORBBI Riza Falepi.

Kisruh PORBBI di Sumbar Disebut Ada Tandingan yang Didirikan Riza Falepi

28/05/2022 | 19:22 WIB
Langgam.id

Berita  •  Khas  •  Palanta  •  Kolom

Ikuti Kami

Copyright 2019-2021 PT. Langgam Digital Nusantara | All rights reserved.

Tentang  •  Kerjasama & Iklan  •  Pedoman Media Siber  •  Ketentuan Privasi  •  Indeks 

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • BERITA
  • KHAS
  • PALANTA
  • KOLOM
  • Masuk
  • Daftar

Copyright 2021 PT. Langgam Digital Nusantara | All rights reserved.

Selamat datang

Silakan masuk ke akun anda

Forgotten Password? Daftar

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In