Bantu Ponpes di Solok, Cara Komunitas Sikola Lapau Berbagi Saat Pandemi

Angku Palo Sikola Lapau, Hendra Sutrisno didampingi salah seorang pendiri, Jons Manedi ketika menyerahkan bantuan ke pondok pesantren di Kabupaten Solok. (Foto: Istimewa)

Angku Palo Sikola Lapau, Hendra Sutrisno didampingi salah seorang pendiri, Jons Manedi ketika menyerahkan bantuan ke pondok pesantren di Kabupaten Solok. (Foto: Istimewa)

Langgam.id - Komunitas Sikola Lapau menyalurkan bantuan ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar). Bantuan tersebut adalah wujud kepedulian terhadap pendidikan di tengah pandemi covid-19 yang belum kunjung reda.

Ketua (Rektor) Sikola Lapau, Marzul Veri mengatakan sengaja memilih ponpes sebagai sasaran bantuan. Sebab, dia milihat selama ini, ponpes terkesan kurang tersentuh dalam upaya pencagahan covid-19.

"Tahap awal ini, Sikola Lapau baru mampu menjangkau 8 ponpes yang ada di Kabupaten Solok," katanya, Kamis (7/1/2021).

Menurut mantan ketua KPU Sumbar itu, upaya pencegahan terhadap penyebaran virus corona bukan semata tanggungjawab pemerintah. Namun, juga harus datang dari seluruh elemen masyarakat.

"Tanpa dukungan masyarakat, maka langkah percepatan penanganan covid-19 mustahil bisa dilakukan masif," tutur pendiri Sikola Lapau itu.

Sementara itu, Angku Palo Sikola Lapau, Hendra Sutrisno menyebut, jenis bantuan alat pelindung diri (APD) yang diberikan Sikola Lapau cukup beragam. Di antaranya, masker, vitamin dan alat semprot disinfektan.

Rincinya, handsanitizer 100 ml 300 botol, vitamin C 50 box, masker kain 940 psc, tengki sekaligus tablet disinfektan sebanyak lima paket.

"Semoga bantuan yang belum seberapa ini bisa meringankan warga ponpes. Terutama untuk mengantisipasi diri dari penyebaran covid-19," katanya.

Delapan ponpes yang mendapatkan bantuan Sikola Lapau itu antara lain, Ponpes Syekh Abdul Halim Al-Khalidi Hiliran Gumanti, Ponpes Muhammadiyah Saningbaka, Ponpes Syekh Abdul Aziz Koto Hilalang, Ponpes Pert. Syekh M. Muhsin Supayang Payung Sekaki.

Kemudian, Ponpes Royatul Islam (Rois) Muara Panas, Ponpes Daarul Tauhid Selayo, Ponpes Jabal Rahmah Anau Kodok Talang Kecamatan Gunung Talang dan Ponpes Darussalam Aur Duri Sumani.

Terpisah, salah seorang pendiri Sikola Lapau, Jons Manedi mengatakan, komunitas ini diskusi dan literasi ini lahir sejak November 2015. Sikola Lapau berawal hadir dari keprihatinan terhadap generasi muda Minang yang meninggalkan tradisi berdiskusi di lapau (warung).

"Sikola Lapau hadir untuk kembali menggairahkan informasi dan menyebar ilmu bermanfaat untuk generasi muda," tuturnya.

Jons berharap, Sikola Lapau terus tumbuh dan menjadi penjaga nilai-nilai kebudayaan dan tradisi di Minangkabau. "Lapau ini ini seayun dengan mengembalikan cinta generasi terhadap surau," tutupnya. (*/ICA)

Baca Juga

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) berhasil terperangkap dalam kandang jebak yang dipasang oleh Tim BKSDA Sumbar d
Sempat Buat Warga Khawatir, Akhirnya Harimau Sumatra Masuk Perangkap di Solok
Jumlah korban longsor tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, bertambah.Berdasarkan data dari Basarnas Padang
Update Longsor Tambang Emas Ilegal Solok: Total 25 Orang, Meninggal 12
BPBD Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), meralat jumlah korban tertimbun longsoran di lokasi tambang emas ilegal adalah 22 orang
BPBD Solok Ralat Data Korban Longsor Tambang Emas Ilegal: Total 22 Orang, Meninggal 11
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Bencana tanah longsor melanda bekas galian tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok,
Kronologi Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok
Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dan 25 orang lainnya masih tertimbun di lokasi tambang emas di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti,
Tambang Emas Ilegal di Solok Ternyata Sudah Beberapa Kali Dirazia Polisi