Banjir dan Longsor Terjang 8 Kecamatan di Limapuluh Kota, 21 KK Mengungsi

Banjir dan Longsor Terjang 8 Kecamatan di Limapuluh Kota, 21 KK Mengungsi

Salah satu lokasi banjir di Kabupaten Limapuluh Kota. (BPBD Limapuluh Kota)

Langgam.id - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, sejak Kamis dan Jumat 20 Desember 2019, kembali menuai bencana. Banjir dan longsor menerjang sejumlah kecamatan Luak Limopuluah.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun dari BPBD Limapuluh Kota, banjir dan longsor melanda delapan kecamatan dan merendam rumah 173 kepala keluarga (KK). Bahkan sejumlah rumah dilaporkan rusak dan warga mengungsi akibat bencana. Untungnya, peristiwa banjir yang berlangsung sejak Kamis hingga Jumat (20/12/2019) tidak menelan korban jiwa.

"Ada yang mengungsi sekitar 21 KK di Nagari Taram, Kecamatan Harau. Mereka mengungsi karena genangan air masuk ke pemukiman," kata Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol kepada Langgam.id, Sabtu (21/12/2019) pagi.

Selain di Nagari Taram, banjir di Kecamatan Harau juga merendam rumah 78 KK di Nagari Sarilamak. Namun mereka kembali bisa pulang ke rumah karena air sudah mulai surut dan tidak mengungsi.

"Nagari Koto Alam di Kecamatan Pangkalan Koto Baru juga dilanda longsor. Sempat terjadi macet satu jam dan kini sudah kembali lancar," katanya.

Banjir dan longsor juga menerjang Nagari Koto Tuo di Kecamatan Kapur IX. Bencana ini memutus total jalan penghubung Lubuk Alai - Koto Lamo. Sedikitnya, 4 unit rumah dilaporkan rusak akibat kejadian ini dan 800 KK terisolasi.

Longsor juga sempat menimbun badan jalan di Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari. Kemudian di Nagari Suayan, Kecamatan Akabiluru, banjir dan longsor mangancam 20 KK.

"Ada pohon tumbang, pemukiman dan perkebunan warga juga terendam banjir," tuturnya.

Di Nagari Simpang Sugiran, Kecamatan Guguak, satu unit rumah tertimbun material longsor. Kemudian banjir merendam rumah 3 KK di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh. Ada juga 16 KK yang terdampak bannjir di Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban.

Hingga kini, tim BPBD gabungan masih terus berjibaku menyalurkan bantuan terhadap korban yang terdampak banjir dan longsor. Pihaknya juga belum mendata pasti berapa jumlah korban terdampak hingga kerusakan yang ditimbulkan bencana. (ICA)

Baca Juga

Meriahnya Tradisi Alek Bakajang di Pangkalan Limapuluh Kota
Meriahnya Tradisi Alek Bakajang di Pangkalan Limapuluh Kota
Air kembali meluap di Kelok Hantu, Aie Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar pada Kamis (18/4/2024) siang. Akibatnya, Jalan Padang Panjang-Bukittinggi tidak bisa dilewati kendaraan.
Air Kembali Meluap di Aie Angek, Jalan Padang Panjang-Bukittinggi Tak Bisa Dilewati
Pasca Diterjang Banjir Lahar Dingin, Jalan Utama Padang - Bukittinggi Sudah Bisa Dilewati
Pasca Diterjang Banjir Lahar Dingin, Jalan Utama Padang - Bukittinggi Sudah Bisa Dilewati
Pemkab Pesisir Selatan akan merelokasi korban banjir yang rumahnya mengalami rusak parah terdampak bencana, khususnya di Kampung Langgai dan
Pemkab Pessel Bakal Relokasi 59 Rumah Warga yang Rusak Berat Akibat Banjir
Masa Tanggap Darurat Bencana di Pesisir Selatan Diperpanjang 14 Hari
Masa Tanggap Darurat Bencana di Pesisir Selatan Diperpanjang 14 Hari
Rakor dengan BNPB, Gubernur Sumbar Usul Relokasi Rumah Warga Terdampak Parah
Rakor dengan BNPB, Gubernur Sumbar Usul Relokasi Rumah Warga Terdampak Parah