Langgam.id - Sebagian lurah di Kota Padang tak berada di tempat atau wilayah pemerintahan mereka masing-masing, disaat sebagian Kota Padang dihantam banjir, Kamis (13/7/2023) hingga Jumat (14/7/2023) siang ini.
Kepala Bagian Protokoler dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Kota Padang Imral Fauzi mengatakan, sebagian lurah saat ini masih dalam perjalanan dari Makassar, Sulawesi Selatan ke Padang (Bandara Internasional Minangkabau). "Sebagian dari mereka terbang dengan pesawat pukul 12.45 dari Makassar," ujar Imral, kepada Langgam.id, Jumat (14/7/2023), sekira pukul 14.45 WIB.
Namun, kata Imral, sebagian lurah sebetulnya sudah berada di Padang sejak kemarin. Sebagaimana diketahui, hampir semua pejabat eselon II Pemko Padang beserta 11 camat dan 104 lurah se-Kota Padang menjadi rombongan besar bersama Wali Kota Padang Hendri Septa dalam kegiatan rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar yang berlangsung 10-14 Juli 2023.
Kendati tak berada di lokasi, menurut Imral, koordinasi dalam penanganan banjir yang melanda Padang tetap jalan. Menurutnya, pihak lurah telah mendelegasikan sekretaris lurah, Kasi Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kelurahan, untuk melaporkan kondisi di lapangan, melakukan koordinasi, dan melakukan pelayanan publik.
Selain lurah, camat yang pergi ke Makassar, kata Imral, juga ada yang sedang dalam perjalanan. "Camat, ada yang belum tiba, ada yang dalam perjalanan. Tapi ada yang sudah di Padang seperti Camat Padang Utara yang sudah bekerja bersama Wawako Ekos Albar menangani banjir semalam," ungkap Imral yang saat ini menjadi Plh Camat Bungus Teluk Kabung.
Sementara Wali Kota Padang Hendri Septa, kata Imral, memutuskan kembali lebih awal ke Padang setelah mengetahui banjir dan longsor melanda Padang. Walikota, sambung Imral, berangkat pukul 7 pagi tadi dari Makassar, dan sampai di Padang pukul 11 siang. Dan kemudian langsung bergerak ke lapangan.
"Saat ini beliau sedang di lokasi banjir di kampung sekitar Batang Arau," tukas Imral.
Walikota, sebutnya, memutuskan tidak mengikuti agenda bersama Wakil Gubernur Sumbar di Semarang yang seyogianya berangkat langsung dari Makassar. Alhasil, tiket Makassar ke Semarang pun hangus.
"Beliau ada rencana bersama Pak Wagub di Semarang, tapi bencana ini memutuskan untuk tidak ikut acara di Semarang. Dan mendelegasikan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kadis Pariwisata," jelas Imral.
Pakar Manajemen Darurat Bencana Ade Edward menilai, sebetulnya di pemerintahaan itu bekerja sistem. Sepanjang sistem berjalan efektif, tidak ada masalah, karena cuma yang pergi lurah atau camat saja. "Lurah punya jajaran, yang memegang pekerjaan teknis jajaran. Sistem bagus dan sudah cocok tak akan mengganggu. Ke mana pun lurah atau camat tak masalah," kata Ade.
Menurutnya, Padang sudah sering dilanda banjir, dan penanganan sudah puluhan kali. Kendali selama ini di BPBD. Nah, sambung Ade, di BPBD sistem sudah berjalan, orang sudah terlatih. Terutama Sumbar untuk urusan bencana.
"Pimpinan kendali jarak jauh sudah bisa. Tidak ada masalah, sepanjang SDM terlatih bekerja. Cuma persoalannya, orangnya (SDM) tiap sebentar berganti. Ini tidak bagus, sebab SDM yang bagian teknis, penting yang sudah berpengalaman. Karena bekerja tim work, manajer tidak masalah berganti. Kualitas SDM menentukan. SDM yang cepat diganti. Promosi di jalur yang sama," bilang Ade, mantan Koordinator Pusdalops PB Sumbar.
"Sekarang komunikasi berjalan lancar. Pimpinan harus manajer yang efektif, membagi pekerjaan dengan baik. Urusan pak lurah banyak sekali. Bencana masuk Kesra, ada unit mengurus. Untuk kebijakan harus ada yang mewakili," dia menambahkan.
Kota Padang diguyur hujan lebat pada Kamis malam (13/07/2023), hingga Jum'at dini hari (14/07/2023). Peringatan dini BMKG menyebutkan hujan sudah terjadi sejak pukul 19.20 WIB.
Hingga saat ini, kurang lebih hujan dengan intensitas tinggi telah terjadi selama delapan jam di Kota Padang. BMKG memperkirakan, hujan masih akan berlangsung hingga pukul 08.00 WIB, Jumat (14/7/2023) pagi.
Kawasan dengan guyuran paling tinggi meliputi Kecamatan Padang Timur, Padang Barat, Padang Utara, Kuranji, Nanggalo, Koto Tangah. Menyebar hingga Kecamatan Padang Selatan, Bungus Teluk Kabung, Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Pauh.
Dari pantauan Langgam.id sejumlah kawasan pemukiman di Kota Padang tergenang banjir. Selain itu, beberapa ruas jalan dan fasilitas publik ikut tergenang. Tinggi air bervariasi. Mulai dari mata kaki, hingga 2-3 meter atau setinggi atap rumah.
Beberapa wilayah yang terkena dampak banjir tersebut, antara lain: Kelurahan Belimbing, Lapai, Padang Pasir, Ulak Karang, Ampang Kuranji, Pampangan Lubuk Begalung, Jl. Veteran Dalam, Sumpur, dan Pasa Gadang.
Kawasan lainnya seperti Gor Haji Agus Salim, Siteba, Nanggalo, Jondul, Rawang, juga ikut terdampak.
Selain itu juga terjadi longsor di beberapa titik lokasi. Informasi yang Langgam.id himpun, salah satunya berada di jalan akses Gunung Padang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang saat ini masih menghimpun titik lokasi banjir yang ada di Kota Padang. "Informasi terus kami himpun. Tim sedang di lapangan," kata Hariza Riko Humas BPBD Padang. (*Yh)