Langgam.id — Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat menggelar Apresiasi Anugerah Kata 2025. Kegiatan ini juga dirangkai dengan peluncuran pembaruan laman resmi lembaga serta Taklimat Media 2025. Agenda ini menjadi momentum penting bagi lembaga tersebut untuk menegaskan kembali komitmen pelestarian, pengembangan, dan pemajuan bahasa serta sastra di Sumatera Barat.
Kepala Balai Bahasa Sumatera Barat, Rahmad, menjelaskan bahwa pembaruan laman dilakukan sebagai respons terhadap kebutuhan tampilan dan fungsi yang lebih modern. Selama ini, laman lama dinilai kurang mengikuti perkembangan, sehingga perlu dilakukan penyegaran. Melalui desain baru, laman diharapkan menjadi pusat informasi kebahasaan yang lebih ramah pengguna dan mudah diakses masyarakat.
“Laman lama sering dianggap tidak mengikuti perkembangan. Karena itu, kami memprioritaskan pembaruannya. Kini tampilannya lebih segar, informasinya lebih terstruktur, dan akses ke berbagai layanan kebahasaan diperbaiki,” ujar Rahmad, Kamis (11/12/2025).
Penghargaan Tokoh Bahasa dan Sastra
Puncak acara ditandai dengan penganugerahan Anugerah Kata Balai Bahasa Sumbar 2025 kepada para tokoh yang dinilai berjasa dalam bidang bahasa dan sastra. Untuk kategori Tokoh Kebahasaan, penghargaan diberikan kepada Prof. Dr. Nadra, akademisi Universitas Andalas yang dikenal luas atas dedikasinya dalam penelitian linguistik Minangkabau serta penyusunan pedoman kebahasaan. Karya-karyanya selama ini menjadi rujukan di berbagai lembaga pendidikan dan penelitian.
Penghargaan Tokoh Sastra diberikan kepada sastrawan Gus TF Sakai, yang dikenal melalui cerpen dan novel dengan kekuatan estetik dan kedalaman tema sosial budaya. Karya-karyanya dinilai memberikan pengaruh signifikan bagi perkembangan sastra di tingkat regional maupun nasional.
Dalam kategori penulis muda, Anugerah Kata menetapkan Hasbunallah Haris sebagai Penulis Muda Berbakat 2025. Ia dinilai mampu menghadirkan perspektif baru dalam tema-tema kontemporer melalui gaya penulisan yang segar dan menjanjikan.
Untuk kategori media, penghargaan Media Cetak Peduli Bahasa dan Sastra diberikan kepada Harian Haluan. Media ini dinilai konsisten memberi ruang bagi isu kebahasaan, publikasi karya sastra, serta kritik sastra di Sumatera Barat. Panitia Anugerah Kata menyebut media massa memiliki peran penting dalam mendorong ekosistem literasi dan kebahasaan yang sehat.
Dalam Taklimat Media 2025, Balai Bahasa Sumbar memaparkan berbagai capaian kinerja selama setahun terakhir. Lembaga tersebut meraih nilai Sakip A dengan skor 84,45 serta tingkat serapan anggaran mencapai 99,27 persen.
Pada bidang pengembangan bahasa, Balai Bahasa berhasil menginventarisasi 681 lema bahasa Minangkabau dari target 500. Untuk pengayaan KBBI melalui LKBD dan SKBD, tercatat 431 entri baru yang berhasil dihimpun. Balai Bahasa juga melakukan identifikasi kosakata bahasa Mentawai serta menerbitkan berbagai produk kamus seperti Limpapeh (Indonesia–Minangkabau), Maronsita (Indonesia–Mentawai), dan Kulek (kamus kuliner Minangkabau).
Program perlindungan bahasa Minangkabau juga menunjukkan capaian signifikan, antara lain pelaksanaan bimbingan teknis bagi 720 pengajar dari 18 kabupaten/kota, serta Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang diikuti 90 siswa SD dan 90 siswa SMP se-Sumatera Barat.
Selain itu, Balai Bahasa menguatkan Program BIPA melalui pembentukan forum pegiat pengajar BIPA, bimbingan teknis, serta sosialisasi program yang lebih luas. Dalam pembinaan lembaga, terdapat 51 lembaga terbina yang mendapatkan pendampingan berkelanjutan sepanjang tahun. Pembinaan generasi muda juga dilakukan melalui berbagai program, termasuk pemilihan Duta Bahasa.
Melalui peluncuran laman baru dan penyelenggaraan Anugerah Kata 2025, Balai Bahasa Sumbar berharap upaya pemajuan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan sastra dapat berlangsung lebih terstruktur dan menjangkau lebih banyak pihak.
“Bahasa selalu bergerak. Tugas kita memastikan pergerakan itu tetap berada dalam ruang yang sehat, kreatif, dan mencerdaskan,” tutup Rahmad.
