Langgam.id – Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK UNAND) menjadi tuan rumah Muktamar Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) tahun 2025. Forum nasional ini berlangsung selama tiga hari, mulai 27 hingga 29 Juni 2025, di ZHM Premiere Hotel Padang, Sumatera Barat, mengangkat tema “Transformasi Pendidikan Kedokteran Menuju Pelayanan Kesehatan yang Unggul dan Berkarakter.”
Muktamar ini dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Prof. Khairul Munadi, yang menandai pembukaan dengan pemukulan gong.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyiapkan pembukaan 165 program spesialis baru dalam enam bulan ke depan sebagai bagian dari strategi nasional memperkuat sistem pelayanan kesehatan.
Dekan FK UNAND, Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-BKL, Subsp.Onk(K), FACS, F.FSTEd., menyatakan bahwa forum ini dihadiri oleh 298 delegasi dari 115 institusi pendidikan kedokteran di seluruh Indonesia. “Ini adalah momentum penting untuk bersama-sama merumuskan arah baru pendidikan kedokteran nasional,” ujarnya, Jumat (27/6/2025).
Selain sidang organisasi dan pemilihan Ketua AIPKI periode 2026–2028, rangkaian kegiatan muktamar juga mencakup sesi keynote speech oleh Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D, diskusi panel, serta pameran dari 11 institusi pendidikan dan 5 pelaku UMKM. Muktamar akan ditutup dengan city tour dan kunjungan ke Kampus UNAND di Limau Manis.
Ketua AIPKI, Prof. Budi Santoso, menyampaikan apresiasi tinggi kepada FK UNAND atas kesuksesan penyelenggaraan acara. Ia mengungkapkan bahwa persiapan muktamar dilakukan hanya dalam waktu dua bulan sejak penunjukan resmi. “Tapi panitia bekerja sangat luar biasa. Pelaksanaannya excellent,” katanya.
Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D., menekankan bahwa transformasi pendidikan kedokteran harus mencakup karakter dan tanggung jawab sosial. “UNAND melalui FK berkomitmen mendukung transformasi ini sebagai bagian dari kontribusi terhadap pembangunan nasional melalui Asta Cita,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyoroti tantangan pemerataan layanan kesehatan di daerah. Ia menyebut bahwa rasio dokter umum di Sumbar masih berada pada angka 0,47 per 1.000 penduduk.
“Kami berharap semangat nasionalisme tenaga kesehatan terus dibangun, agar lulusan pendidikan kedokteran siap ditempatkan di berbagai wilayah,” ungkapnya.
Dengan rasio tersebut, imbuhnya, Sumbar masih kekurangan sekitar 3.122 orang dokter.
Kepercayaan yang diberikan kepada FK UNAND untuk menjadi tuan rumah Muktamar AIPKI 2025 dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat peran institusi ini dalam mendorong perubahan sistem pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan di Indonesia. (*/f)