Langgam.id - Perayaan kelulusan siswa SMA identik dengan aksi coret-coret baju hingga kebut-kebutan di jalanan. Fenomena negatif ini bahkan selalu dijumpai setiap tahun.
Hal berbeda justru dicontohkan siswa SMAN 1 Batusangkar. Ratusan pelajar SMA di Kabupaten Tanah Datar ini justru turun ke jalanan untuk kegiatan positif. Mereka beramai-ramai membagikan pabukoan atau takjil kepada pengguna jalan usai mendapat kabar kelulusan.
Hal itu dibenarkan Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Batusangkar, Elfan. Para siswa membagi-bagikan takjil di sepanjang jalan utama di Batusangkar pada Senin (13/5/2019).
Elfan mengaku, telah lama mewanti-wanti para siswa untuk tidak menggelar kegiatan mubazir pasca kelulusan. Seperti coret baju, konvoi-konvoi dengan motor dan sebagai. Hal ini juga telah disepakati bersama para orang tua murid jauh sebelum pengumuman kelulusan.
"Kami kumpulkan orang tua siswa dan kami ingatkan agar tidak membiarkan anak-anaknya coret-coret baju dan kegiatan negatif lainnya. Ternyata pas hari pengumuman, para siswa sudah menyiapkan takjil untuk dibagi-bagi sebagai bentuk perayaan kelulusan," kata Elfan kepada wartawan, Selasa (14/5/2019).
Elfan memastikan tidak satu pun siswanya menggelar aksi coret baju saat pengumuman kelulusan. Apalagi, kelulusan tidak diumumkan secara terbuka langsung di sekolah. Namun melalui aplikasi pesan elektronik Whatsapp.
"Tujuannya untuk tidak terjadinya kumpul-kumpul. Tapi kekhawatiran kami sirna ketika melihat para siswa berkumpul untuk hal positif bagi masyarakat," katanya.
Tahun ini, lanjut Elfan, SMAN 1 Batusangkar kembali mempertahankan tradisi lulus 100 persen. Sedikitnya, 255 siswanya lulus ujian. "Sudah tidak zamannya lagi coret-coret baju. Apalagi SMA N 1 Batusangkar," tutupnya. (*/RC)