Langgam.id - Saat ini, banyak anak-anak muda yang mengikuti berbagai pengajian. Namun, ketika pulang ke rumah (kampung halaman), justru mengklaim berbagai kebiasaan di rumah salah karena tidak sesuai dengan apa yang dipelajarinya.
Hal ini dipaparkan Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Nasrul Abit membuka kegiatan Pelibatan Perempuan Dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme yang diadakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumbar di Padang, Kamis (10/10/2019).
"Saya minta ibu-ibu, tolong awasi anak-anaknya yang kemungkinan mengikuti aliran-aliran (pengajian),” katanya.
Nasrul mengkhawatirkan adanya pemikiran-pemikiran atau dotrin untuk membunuh orang. Seperti aksi terorisme di sejumlah daerah. Menurutnya, anak-anak, khususnya generasi Islam jangan belajar agama setengah-setengah dan menghormati agama lain.
“NKRI ditempati beragam suku-bangsa. Mari kita jaga kerukunan itu,” katanya.
Saat ini, terang Nasrul, ada orang-orang yang masuk ke dalam kelompok bersenjata dengan dotrin perjuangan. Kemudian melakukan teror, sehingga tercipta ketakutan-ketakutan di tengah masyarakat.
“Mari sama-sama menjaga anak-anak kita. Tolong tanyakan anak yang ikut pengajian. Jenisnya apa dan sebagainya,” bebernya.
Di sisi lain, Nasrul mengaku bersnyukur. Sebab, wilayah Sumbar termasuk daerah aman dari aksi terorisme. “Filosofi kita ABS-SBK dan itu jelas. Jangan sampai terpapar radikalisme,” katanya. (Rahmadi/RC)