Langgam.id - Lonjakan kasus positif covid-19 di Agam membuat ruang isolasi di rumah sakit hampir penuh diisi pasien. Menyikapi kondisi itu, Pemkab Agam meminta pemerintah di tingkat nagari menyiapkan tempat isolasi bagi pasien positif.
"Dalam satu bulan terakhir kasus positif covid-19 di Agam mencapai 200 kasus, dimana 20 persen dari kasus positif covid-19 di Sumbar. Dengan lonjakan tersebut, maka diperlukan alternatif lokasi perawatan mengingat keterbatasn kapasitas rumah sakit dalam menampung pasien positif covid-19,” ujar Bupati Agam, Indra Catri dalam keterangan tertulis.
Indra Catri sudah meninjau rumah isolasi berbasis nagari di Nagari Ampang Gadang dan Nagari Pasia Laweh pada Rabu (9/9/). Rumah isolasi berbasis nagarai itu, kata dia, akan menampung pasien positif covid-19 asimptomatik atau Orang Tanpa Gejala (OTG).
Baca juga: Kasus Covid-19 Sumbar 10 September: 97 Orang Lagi Positif dan 60 Sembuh
"Nah, yang tidak bergejala maka akan dikarantina secara mandiri di rumah isolasi, sehingga bisa mengurangi kapasitas karantina di rumah sakit,” ucapnya.
Dia juga meminta nagari lain di Agam juga menyiap rumah isolasi untuk pasien tanpa gejala. Menurutnya, keberadaan rumah isolasi berbasis nagari bisa merubah stigma masyarakat tentang ancaman covid-19.
“Semoga dengan adanya rumah isolasi di setiap nagari akan lahir kesadaran bersama bahwa pandemi Covid-19 sangat mengkhawatirkan, bahkan di Agam sudah 5 pasien Covid-19 yang meninggal dunia,” ungkap Bupati.
Sementara itu, Wali Nagari Ampang Gadang, Rifki Syaiful mengatakan rumah isolasi di daerah itu siap dipergunakan kapan saja. “Kita sudah berkoordinasi dengan petugas kesehatan di puskesmas, kita tinggal menunggu kapan rumah ini dibutuhkan, artinya kapanpun rumah ini bisa dipergunakan,” ucapnya. (Rahmadi/ABW)