Antuasias Warga Sambut Stasiun Pulau Aie yang Hidup Lagi Setelah 44 Tahun

stasiun pulau aie

Stasiun Pulau Aie. (foto: Irwanda/langgam.id)

Langgam.id - Stasiun Pulau Aie telah kembali beroperasi sejak beberapa hari belakangan setelah tak digunakan sejak 44 tahun silam. Kembali hidupnya stasiun tertua di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) ini pun disambut antusias masyarakat.

Terdapat enam keberangkatan dan enam kedatangan Kereta Api Minangkabau Ekpress dari dan ke Stasiun Pulau Aie-Stasiun Bandara Internasional Minangkabau. Para masyarakat silih berganti memanfaatkan moda transportasi satu ini.

Waktu tempuh yang cepat dan pelayanan yang nyaman diberikan saat menaiki kereta api ini membuat masyarakat betah. Data PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional II Sumbar mencatat jumlah penumpang tiap harinya semakin bertambah.

Salah satu penumpang Kereta Api Minangkabau Ekpress, Roli Irawan mengaku sangat senang karena kembali beroperasinya Stasiun Pulau Aie tersebut. Moda transportasi ini sangat membantunya untuk menuju bandara.

"Bagus, apalagi warga di sini banyak yang kerja, sering dinas luar bisa langsung ke stasiun ini (menuju bandara). Kebetulan saya tadi mencobanya, ternyata waktu tempuh cepat," kata pria 43 tahun ini ditemui langgam.id di Stasiun Pulau Aie, Minggu (14/2/2021).

Irawan mengakui dirinya besok akan berangkat ke Batam untuk urusan pekerjaan. Makanya ia membawa keluarga di akhir pekan untuk mencoba naik kereta sembari memperkirakan waktu tempuh ke bandara.

"Saya tinggal di sini, besok ke Batam apakah tepat waktu atau tidak, ternyata tepat waktu," jelasnya.

Salah seorang penumpang lainnya juga mengungkapkan hal serupa. Perempuan satu ini sengaja mendatangi Stasiun Pulau Aie hanya untuk menikmati sensasi menaiki kereta api.

"Senang ya. Rumah dekat stasiun ini. Tadi membawa anak jalan-jalan ke bandara," singkatnya.

Beroperasinya Stasiun Pulau Aie ini juga dirasakan oleh masyarakat sekitar yang memiliki usaha seperti berdagang. Salah satunya yang dirasakan May, perempuan 63 tahun.

May memiliki warung kelontong persis di depan Stasiun Pulau Aie. Kembali hidupnya stasiun ini sangat berdampak terhadap dagangannya, sebab para penumpang berbelanja ke warungnya.

"Sangat berdampak ke dagangan saya. Dulu kawasan ini sepi, sekarang sudah ramai kembali, sudah tertata rapi," ujarnya.

May mengaku jika malam hari di sekitar Stasiun Pulau Aie kembali terang. Lampu-lampu yang ada ikut menerangi kawasan pemukiman masyarakat. Hal ini membuat daerah di sekitar stasiun tak lagi mencekam.

"Perubahan banyak pokoknya. Dagangan ramai, penumpang, pegawai berbelanja ke sini. Dulunya sepi sekarang ramai, terang. Dulu tak ada lampu sekarang seluruh lampu hidup," tuturnya. (Irwanda/ABW)

Tag:

Baca Juga

As. Humas Divre II Sumbar, Yudi mengungkapkan bahwa animo masyarakat Sumbar menggunakan jasa transportasi kereta api meningkat.
Berikut Sejumlah Pembangunan Perkeretaapian di 2024, Dua di Sumbar
Pertunjukan Kolosal Perkusi Kureta Mandaki Gendangkan Galanggang Arang #7 Kayutanam
Pertunjukan Kolosal Perkusi Kureta Mandaki Gendangkan Galanggang Arang #7 Kayutanam
Gelanggang Arang ke 7 di Kayu Tanam, Merayakan Jalur Kereta Api WTBOS
Gelanggang Arang ke 7 di Kayu Tanam, Merayakan Jalur Kereta Api WTBOS
Angka Kecelakaan Kereta Api di Sumbar Meningkat Jelang Berakhirnya Tahun 2023
Angka Kecelakaan Kereta Api di Sumbar Meningkat Jelang Berakhirnya Tahun 2023
Aset perkeretaapian yang ada di Gurun Bagan, Kelurahan Lubuk Sikarah, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatra Barat (Sumbar), hilang dicuri.
Aset Perkeretaapian di Kota Solok Hilang Dicuri, Kerugian Puluhan Juta Rupiah
Sumatra Barat (Sumbar) memiliki beberapa terowongan kereta api. Terowongan kereta api di Sumbar ini memiliki ciri khas.
3 Terowongan Kereta Api di Sumbar, Ada yang Terpanjang Kedua di Indonesia